Sulawesi | Brasnews.net
Seorang yang sudah berhasil dipercaya oleh orang lain, maka apa saja yang diinginkan akan bisa diraih dengan mudah. Selasa(23/04/2024).
Sebaliknya, orang yang tidak percaya, maka dimana saja dan kapan saja dicurigai, diawasi, dan bahkan selalu dianggap membahayakan.
Orang yang tidak dipercaya oleh orang lain, akan menjadi seperti tidak ada harganya.
Oleh karena itu, kepercayaan dianggap menjadi sesuatu yang mahal harganya, tetapi dimana-mana tidak bisa dibeli.
Kepercayaan akan diperoleh seseorang, biasanya memerlukan waktu lama dan atas penilaian secara obyektif dari orang lain.
Seseorang yang sudah diangkat atau ditunjuk menjadi pemimpin, pejabat, memegang amanah tertentu, dan bahkan juga akan mudah mendapatkan pinjaman apa saja, termasuk uang, jika sedang membutuhkan.
Sebaliknya terhadap orang yang tidak dipercaya, mereka masih harus dicurigai, dimintai berbagai dukumen, curriculum vitay, saksi, rekomendasi, dan berbagai jenis bukti lainnya bahwasanya ia adalah orang yang dipercaya.
Disebutkan bahwa, termasuk salah satu pintu sukses orang dalam bisnis, adalah trust atau kepercayaan itu.
Orang yang sudah dipercaya, maka tatkala berbisnis akan segera mudah memperoleh pelanggan, pinjaman modal, dan banyak kedatangan rekan bisnis yang akan menopan keberhasilan usahanya.
Sebaliknya, bagi orang yang tidak tidak dipercaya, maka akan terbatas, dan bahkan akan selalu dijauhi oleh orang lain.
Namun, kekayaan yang tampaknya yang tidak serta Merta datang dari pihak lain dan sebaiknya, justru datang dari dirinya sendiri, ternyata tidak selalu mendapatkan perhatian serius.
Kesadaran bahwa trust atau kepercayaan itu adalah penting sekali, ternyata tidak selalu dimiliki oleh setiap orang bahkan kadang juga aneh, orang lain diharapkan mempercayai dirinya, sementara itu dirinya sendiri saja belum terlalu mempercayainya.
Orang yang dimaksudkan tidak mempercayai dirinya sendiri itu biasanya disebut sebagai orang yang tidak percaya diri.
Mungkin saja, mereka juga tidak mengetahui atau menyadari bahwa selama ini dirinya sedang berpenyakit tidak percaya diri itu.
Ketahuannya, tatkala tampil dimuka umum untuk berceramah, atau mempersetasikan makalah dalam berdekusi atau seminar, ia menjadi gugup lebih tua, lebih pintar, dan lebih berbibawa, maka kreatifitas dan kepintarannya seolah-olah menjadi hilang.
Gambaran yang demikian itu, sebagai petanda, bahwa orang tersebut belum mempercayai dirinya sendiri.
Oleh karena itu, agar orang lain memberikan kepercayaan, maka seharusnya seseorang berusaha keras untuk membangun mental percaya diri.
Bagaimana orang lain diharapkan mempercayainya, sementara itu dirinya saja tidak mempercayainya.
Maka pelatihan, dialog batin, memperbanyak pengalaman, berusaha tampil sempurna dalam berbagai hal, semua itu harus dilakukan dari waktu ke waktu.
Sekedar mempercayai diri sendiri, kadang tidak mudah, bahkan orang lain sudah terlanjur percaya, ternyata yang bersangkutan sendiri takut dan khawatir salah.
Itulah sebabnya memimpin diri sendiri, perang melawan diri sendiri, dan tidak terkecuali mempercayai diri sendiri jauh lebih sulit daripada memimpin orang lain, memerangi musuh diluar dirinya, dan juga mendatangkan kepercayaan dari orang lain.
Atas dasar keyakinan bahwa kepercayaan atau trust itu amat penting, maka seharusnya kepercayaan dirawat, dipelihara, dan dibangun dari waktu ke waktu.
Nabi Muhammad sejak sebelum diangkat menjadi Rasul dikenal sebagai orang yang terpercaya, ia tidak perna berbohong hingga masyarakat jahiliyah, kaum Quraisy Arab, memberikan kepadanya sebutan Al- Amien, yang artinya selalu dapat dipercaya.
Ternyata hingga sekarang, gelar atau trust itulah yang menjadi kunci utama sukses dalam berbagai hal, termasuk dalam berbisnis atau usaha kebaikan apa saja. Wallahu a’a’lam.
(A.Tafsir Sijaya).