Pengurus Forum Dai Milenial (FDM) Study Banding Ke Kampung Pare

  • Bagikan

Brasnews.net – Banda Aceh,
10 Agustus 2024 –
Ketua Forum Dai Milenial (FDM) bersama dua pengurus mengambil langkah penting dalam pengembangan kualitas pendidikan bahasa dengan melakukan study banding ke Kampung Pare, Kediri, Jawa Timur. Kampung Pare, yang dikenal sebagai “Kampung Inggris,” merupakan pusat pembelajaran bahasa yang terkenal di Indonesia, dengan berbagai lembaga kursus yang menawarkan program intensif dalam berbagai bahasa, khususnya bahasa Inggris.

Akbar Miswari bersama dua rekannya Muhammad Alawi Muhni (Putra Sulung Abiya Muhammad) dan Muhammad Kamal Fasha (Putra Ayah Sop Jeunieb) berangkat ke Surabaya melalui bandara SIM dan transit di Bandara Soeta. Selama di Kampung Pare, mereka akan mempelajari metode pengajaran bahasa yang inovatif dan efektif, serta mengkaji bagaimana konsep-konsep ini dapat diadopsi dan diterapkan di berbagai lembaga pendidikan di Aceh.

Baca juga beritanya  BAI dan APP I Patners Siap Laporkan Penegasan President RI Terkait Oknum Pejabat Publik Tidak Becus

“Keberangkatan kami ke Kampung Pare adalah bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas bahasa generasi milenial. Kami berharap, dengan membawa pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari sana, dapat mengembangkan program bahasa yang lebih baik untuk para santri dan anak muda Aceh,” ujar ketum FDM.

Selain fokus pada bahasa inggris, mereka juga akan menjajaki peluang untuk mengembangkan program pengajaran bahasa Arab dan bahasa lainnya yang relevan bagi santri di lingkungan pesantren. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi bahasa santri dan anak muda, yang pada gilirannya akan mendukung mereka dalam mengakses literatur keagamaan internasional dan mengembangkan potensi akademik mereka secara lebih luas.

Baca juga beritanya  Kapolres Aceh Selatan Hadiri serangkaian giat Kirab Api PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Study banding ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan, dengan hasil yang akan dilaporkan dan diimplementasikan segera setelah kepulangan ke Aceh. FDM optimis bahwa inisiatif ini akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam memperkaya bahasa untuk diaplikasikan dalam setiap gerakan dakwah berikutnya.

Wartawan Wiwin Hendra

  • Bagikan