Banda Aceh Brasnews.net 20 Agustus 2025 — Di setiap denyut pelayanan publik, ada wajah-wajah setia yang sering terlupakan. Mereka hadir di ruang kelas sebagai guru, di puskesmas dan rumah sakit sebagai tenaga kesehatan, di kantor-kantor pemerintahan sebagai staf teknis, bahkan di pelosok gampong untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar sampai ke rakyat. Mereka adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) barisan pengabdi yang dengan sabar menjalankan tugas, meski kepastian masa depan mereka masih jauh dari terang.
Kini, Banda Aceh menghadapi sebuah pilihan penting. Di tengah tantangan fiskal dan beratnya beban anggaran, Pemko Banda Aceh dituntut untuk berani mengambil sikap: memprioritaskan pengangkatan PPPK sebagai amanah utama. Karena tanpa mereka, roda pelayanan publik tidak akan pernah berputar sempurna.
*Suara Tegas dari Isa Alima*
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Patriot Bela Nusantara (DPD PBN) Aceh sekaligus pemerhati sosial, budaya, dan kepentingan Aceh, Isa Alima, dengan lantang menyuarakan keberpihakan kepada PPPK. “Masa depan Banda Aceh bukan hanya ditentukan oleh proyek fisik dan infrastruktur. Masa depan ini bergantung pada keberanian memberi kepastian kepada mereka yang sudah berkorban di garis depan pelayanan. PPPK bukan beban, melainkan aset daerah yang berharga, amanah yang harus diprioritaskan,” tegasnya.
Menurut Isa Alima, pemerintah daerah yang adil adalah pemerintah yang mampu mengutamakan kesejahteraan para pelayan masyarakat. Mengangkat dan memprioritaskan PPPK bukan sekadar soal anggaran, melainkan tentang keadilan, penghargaan, dan penghormatan terhadap pengabdian.
*PPPK Adalah Aset, Bukan Beban*
1. *Garda Terdepan Pelayanan*: Guru, tenaga kesehatan, hingga staf teknis PPPK adalah wajah Banda Aceh di mata rakyat.
2. *Motivasi untuk Kinerja*: Kepastian status dan kesejahteraan akan melahirkan semangat baru yang berdampak pada meningkatnya kualitas pelayanan publik.
3. *Keadilan yang Tertunda*: Banyak di antara mereka telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun dengan status honorer. Memberi mereka prioritas adalah jawaban atas penantian panjang.
4. *Membangun Kepercayaan Publik*: Rakyat akan percaya pada Pemko ketika melihat mereka yang melayani masyarakat juga diperlakukan dengan adil.
*Amanah Sejarah untuk Banda Aceh*
Aceh adalah tanah dengan sejarah panjang perjuangan, tanah yang dijunjung tinggi karena nilai keadilan dan keberaniannya. Maka, adalah panggilan moral bagi Pemko Banda Aceh untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan hari ini tidak membiarkan pengabdian berbuah penantian yang sia-sia. DPD PBN Aceh menegaskan, keberanian memprioritaskan PPPK adalah tanda bahwa Pemko Banda Aceh berdiri di sisi rakyat, bukan sekadar hitungan angka anggaran.
*Krue Semangat untuk PPPK Banda Aceh*
Sebagaimana semangat Krue Semangat yang diwariskan oleh leluhur Aceh sebagai doa dan penghormatan, demikian pula semangat itu kini ditujukan kepada para PPPK. Mereka layak mendapat doa, dukungan, dan yang paling penting: kebijakan nyata. “Inilah saatnya Banda Aceh menunjukkan teladan. PPPK harus menjadi prioritas utama. Karena dari tangan-tangan merekalah pelayanan publik hidup, dan dari ketulusan mereka lah masa depan kota ini berdiri,” tutup Drs. Isa Alima, pemerhati sosial, budaya, dan kepentingan Aceh.
*_Pemko Banda Aceh harus memprioritaskan PPPK. Itu bukan sekadar tuntutan, melainkan amanah sejarah, suara keadilan, dan penghargaan terhadap pengabdian._*