Brasnews.net | Bener Meriah
Salah seorang Masyarakat yang enggan di sebutkan namanya membeberkan bahwasanya sisa kuburan yang ada di waduk Krueng kerto tepatnya dusun Linge antara telah di bongkar oleh sekelompok orang yang di duga berasal dari bener meriah dan di duga di jaga oleh oknum aparat.Selasa,10/10/2023
Reje Simpur saat di konfirmasi mengatakan ia merasa sangat tidak di hargain oleh pihak PT. berantas Abipraya terkait pengalian makam prasejarah tersebut, yang di gali baru baru ini setelah digali tempo lalu.”Kata Reje Simpur
Pasalnya jelas ada pelarangan dari PJ Bupati Bener Meriah Drs.Haili Yoga menyurati pihak PT.Brantas Abipraya agar memberhentikan penggalian kuburan yang di duga cagar budaya yang terletak di kampung Simpur,
Dengan no surat 610/1287
Kalau memang benar adanya seperti laporan masyarakat,kami selaku pemerintahan Desa sangat tidak dihargai pihak PT,di waduk keureuto dan apapun kegiatan yang ada di wilayah kami. Seharusnya ada pemberitahuan, karena setiap kampung mempunyai kedaulatan. tutup reje simpur
Aman Kaswan salah satu ahli ahli waris kuburan yang di duga sebagai leluhur Gayo, ia tidak tau dan tidak memiliki impormasi semenjak diterbitkan surat pelarangan dari Pj Bupati Bener Meriah.”Ucap Aman Kaswan
Muhamad saleh selaku ketua DPRD Kabupaten Bener Meriah, kami dari media ini memberitahu tentang dugaan ada penggalian yang kedua kali nya atas laporan masyarakat yang tidak mau di publikasikan namanya jawaban dari DPRK bener meriah akan kita sampaikan ke PJ Bupati dulu karna kami lagi ada acara memperingati hari maulid nabi.”katanya
Azman salah satu Penanggung jawab Aliansi masyarakat Gayo (AMG ) saat di hubungi oleh media ini via telpon seluler meminta tanggapan terkait pembongkaran makam leluhur gayo
Azam mengatakan,” mengenai kedatangan tim lembaga adat Gayo, hal itu disampaikan sebelumnya oleh pihak PT. Brantas Abipraya kepada tim Gabungan, saat tim gabungan Provinsi masih berada di komplek Bendungan Keureuto.
Legalitas dan kapasitas lembaga Adat Gayo sebagai tim apa?, dan mewakili kepentingan siapa dan dengan tujuan apa?, hal itu sampai saat ini tidak jelas.”Kata Azman
Kehadiran mereka masuk kedalam komplek Bendungan Keureuto yang tanpa sepengetahuan PJ Bupati Bener Meriah bisa berbuntut hukum, karena Pemda Bener Meriah sebelumnya sudah mengirim surat ke Perusahaan mengenai beberapa hal, diantaranya adalah dalam kaitan koordinasi terkait dengan persoalan Makam Keureuto.
Terkait dengan penghentian pembongkaran Makam Kuno leuhur Gayo di Keureuto beberapa waktu yang lalu pemerintah Bener Meriah sudah menyurati PT Brantas Abipraya.
Setelah dikonfirmasi ke Pemda Bener Meriah bahwa mereka tidak mengetahui tujuan dan agenda kedatangan masyarakat yang mengatasnamakan diri Lembaga Adat Gayo itu ke Komplek Bendungan Keureuto.
Jika setelah dilayangkan Surat PJ bupati Bener Meriah terkait penghentian Makam di Keureuto kepada Perusahaan, lalu perusahaan tetap melakukan pembongkaran Makam Kuno leluhur Gayo di Keureuto maka saya pikir perusahaan sedang bunuh diri.
Surat penghentian pembongkaran Makam Kuno leluhur Gayo di Keureuto tersebut sudah dilayangkan pada tanggal 16 Agustus 2023.
Untuk sementara informasi sudah saya dengar tadi pagi bahwa terjadi pembongkaran Makam lagi disana, kalau itu dilakukan tanpa koordinasi Makam saya rasa pihak Perusahaan dan juga pihak BWS sudah melampaui batas.”tutup Azman
Pihak PT.Brantas Abipraya saat di konfirmasi melalui chatting via WA terkait penggalian kuburan kuno yang ada di kampung Simpur di areal waduk Krueng Kerto arah sungai Linge jawaban dari pihak PT.Brantas Abipraya tidak tahu.
Sumber:SB