Apakah Manusia Adalah Jinchuriki

  • Bagikan

 

Bitung, Sulut – Brasnews.net, Istilah Jinchuriki hanya ada pada film serial manga karya Masashi Kishimoto. Sengajah penulis mengambil istilah Jinchuriki dikarenakan film serial tersebut sangatlah digemari oleh semua kalangan, sehingga pera penonton pastilah sangat paham dengan film tersebut. Kamis (14/11/24).

Seperti yang kita ketahui bersama dimana Jinchuriki merupakan sebutan bagi manusia yang memiliki Bijuu didalam tubuhnya, selanjutnya pembuat film tersebut menjadikan Naruto selaku aktor utamanya. Ini artinya Naruto merupakan sosok sempurna yang memiliki kekuatan unggulan dibanding yang lain.

Kenapa Masashi Kishimoto membuat karya terkenal dengan ceritera Naruto Uzumaki yang merupakan seorang Ninja dengan tujuan utama menjadi seorang Hokage? Ini semua mustahil bisa dilakukan tanpa suatu keyakinan yang kuat dalam dirinya, artinya Kishimoto memiliki pemahaman dimana ada makhluk lain yang ada bersama dengan manusia yang bisa menjadi sumber kekuatan bagi manusia tersebut.

inilah yang disebut dengan manusia Jinchuriki sedangkan makhluk lain yang berada didalam diri manusia itu adalah Bijuu. Kalau kita lihat film tersebut dirilis pada agustus tahun 1997 dalam Edisi Akamaru Jump ini artinya film yang lahir dari pemahamannya Khisimoto bisa dibilang baru, sementara hal tersebut sudah dikatakan Rosulullah Saw 14 abad yang lalu.

Hadits :

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi SAW bersabdah :

عن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال“ما منكم من أحد إلا وقد وُكِّل به قَرِينُه من الجن وقرينُه من الملائكة” قالوا: وإيَّاك؟ قال: “وإيَّايَ إلا أن الله أعانني عليه فأسلم فلا يأمرني إلا بخير”

Artinya :

“Tidak seorang pun di antara kamu kecuali telah ditetapkan bersamanya qarin (pendamping dari makhluk jenis jin atau setan). Para sahabat lalu bertanya, “Walau engkau wahai Rasul Allah?” Rasulullah menjawab “Aku pun demikian, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku sehingga aku selamat atau (dengan terjemahan yang lain) sehingga dia memeluk Islam.

Hadits :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «ما مِن بَني آدم مَوْلودٌ إلا يَمَسُّه الشيطانُ حِين يُولَد، فيَسْتَهِلُّ صارخا مِن مَسِّ الشيطان، غير مريم وابنها» ثم يقول أبو هريرة: {وإنِّي أُعِيذُها بك وذُرِّيَّتَها من الشَّيطان الرَّجِيمِ}.

[صحيح] – [متفق عليه]

Artinya :

Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Tidak seorang pun dari keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia ditusuk oleh setan saat dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis karena tusukan setan tersebut, kecuali Maryam dan putranya.” Kemudian Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu- membaca firman Allah Ta’ālā, “Dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Āli ‘Imrān: 36) (Hadis sahih – Muttafaq ‘alaih).

Kedua hadits tersebut inilah yang memberikan pelajaran kepada kita terkait hal tersebut diatas, lihat kalimat pada hadits pertama “Tidak seorang pun di antara kamu kecuali telah ditetapkan bersamanya qarin (pendamping dari makhluk jenis jin atau setan).” Dari sini kita ketahui bahwasannya setiap kita manusia yang terlahir kemuka bumi pasti dia akan ditemani oleh makhluk lain yang ada bersamanya. Dalam serial Naruto ini dikenal dengan sebutan Bijuu. Selanjutnya pada hadits yang kedua kenapa manusia yang lahir kemuka bumi ditemani oleh makhluk lain (Jin), lihat kalimat “Tidak seorang pun dari keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia ditusuk oleh setan saat dilahirkan,” ini adalah alasannya dikarenakan manusia mendapatkan tusukan dari setan yang akan bersama dengannya. Sehingga pada hakikatnya manusia bisa dikatakann Jinchuriki, ada makhluk lain yang bersama dengan dirinya semenjak dilahirkan.

Baca juga beritanya  Seorang Residivis Kasus Sabu Di Ciduk Unit Opsnal Sat Resnarkoba Polres Langsa

Sampai disini mungkin ada yang bertanya, sebetulnya siapakah makhluk tersebut yang bersama manusia? Untuk menjawab pertanyaan ini lihat lagi akhir kalimat dari hadits pertama “Para sahabat lalu bertanya, “Walau engkau wahai Rasul Allah?” setelah rosulullah menjelaskan kepada para sahabat dimana setiap manusia yang terlahir kemuka bumi pasti akan bersama dengan sosok makhluk, lalu sahabat bertanya, apakah termasuk engkau wahai Rosulullah, lantas nabi menjawab ya. “Rasulullah menjawab “Aku pun demikian,” nabi tidak menjawab hanya sampai disini saja akan tetapi ada kelanjutannya lihat kalimat selanjutnya “hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku sehingga aku selamat atau (dengan terjemahan yang lain) sehingga dia memeluk Islam.” Lihat khusus pada kalimat terakhir “sehingga dia memeluk Islam.” Ini sangatlah jelas terkait sosok atau makhluk lain yang bersama dengan manusia semenjak dilahirkan adalah Jin bukan syaithan. Kenapa? Karena mustahil Syaithan akan masuk Islam, sementara Jin ada yang masuk Islam atau Muslim.

Dari sini setelah kita mengetahui terkait sosok jin yang ada bersama kita bisa dikatakan Bijuu bawaan semenjak lahir wajib bagi kita untuk mengislamkannya, otomatis agar bisa mengetahui sosok bijuu tersebut yang berada didalam diri manusia, maka wajib bagi seseorang untuk menempu jalur tasawwuf atau Ihsan karena hanya disitulah kehidupan spiritual manusia akan diketahui, jalur Ihsan merupakan Jalur keilmuan didalam Dinul Islam, seseorang wajib mengenali seluruh Alam bukan hanya satu alam saja tetapi Alamiin, artinya ada beberapa alam yang wajib kita ketahui beserta seluruh makhluk penghuni dari setiap alam tersebut.

Tidak hanya sampai disini, orang yang belajar Ihsan juga wajib mengetahui tentang dirinya serta siap saja yang ada beserta didalam dirinya, sehingga kalau hanya Jin atau Bijuu bawaan pasti dapat diketahuinya. Disinilah terlihat keunggulan Islam seperti yang disampaikan Rasulullah Saw “Islam Tinggi diatas segala ketinggian” ini maksudnya dalam seluruh aspek kehidupan Islam mengunggulinya.

Khisimoto yang sangat pasti bukan beragama Islam mentok pemahamannya sampai pada kehidupan Bijuu dengan sosok Naruto selaku peran utamanya. Dia tidak mengetahui dimana ada sosok lain yang mirip Bijuu akan tetapi makhluk tersebut bukan dari kalangan Jin, Syaithan ataupun Malak, kalau bisa penulis menyebutnya dengan Istilah Bijuu Sejati, ini yang tidak bisa dipahami oleh manusia diluar Islam. Yang didalam Islam sendiri kebingungan dengan hal tersebut apalagi diluar Islam pasti tidak akan memahaminya.

  • Apakah sebetulnya tujuan dari makhluk (Jin) tersebut mengikuti manusia semenjak dilahirkan?

Dikisahkan setelah Nabiyullah Adam as bersama Isterinya Hawa diturunkan kebumi oleh Allah karena terkalahkan oleh Iblis La’natullah, nabiyullah Adam as menunggu Kabar gembira dari Allah. Disaat menjalankan kehidupan yang amat keras dibumi Iblispun tidak tinggal diam, suatu Ketika iblis la’natullah datang menemui Hawa disaat Adam as tidak berada dirumah.

Iblis datang kepada Hawa dengan membawa seorang bayi kemudian meminta hawa untuk menjaganya sebentar saja, pada saat Adam as pulang kerumah dia terkejut melihat Isterinya Hawa sedang menggendong seorang Bayi setelah ditanya hawapun mengaku kalau bayi tersebut anaknya Iblis yang dititip kepada hawa sementara, mendengar pengakuan Hawa Nabiyullah Adam sangat marah, kemudian mengambil anak tersebut lalu memotongnya menjadi beberapa bagian kemudian adam melemparnya kedua arah.

Nabiyullah Adam as berpesan kepada isterinya agar jangan lagi berhubungan dengan Iblis, karena gara-gari si iblis mereka terusir dari surga. Keesokan harinya disaat adam as pergi Iblis datang lagi membawa bayi tersebut kemudian bermohon kepada hawa untuk menjaganya hanya sebentar saja, akhirnya hawa menerima bayi tersebut, begitu nabiyullah adam as pulang kerumah dia menjadi sangat marah dan langsung mengambil anak tersebut kemudian memotongnya menjadi empat bagian lalu membuangnya, iblis hanya dengan bersiul memanggil anaknya, seketika itu bahagian dari tubuh anaknya yang terpotong bisa menyatu lagi lalu hidup.

Baca juga beritanya  Memahami Tentang Imam

Keesokan harinya setelah memarahi hawa, adampun bergegas keluar rumah tak lama kemudian Iblis datang lagi membawa anaknya, kali ini hawa benar-benar menolak untuk menjaga anak iblis tersebut, akan tetapi dengan rayuan yang luar biasa iblis mampu meyakini hawa menjaga bayi tersebut, begitu nabiyullah adam pulang kerumah dia sangat terkejut mendapatkan isterinya masih mengendong bayi iblis.

Kali ini dengan sangat marahnya nabiyullah adam mengambil bayi iblis itu lalu memotong-motongnya menjadi beberapa bagian kemudian memasaknya, setelah selesai nabiyullah adam as memakan bayi tersebut, seketika itu Iblis datang dan tertawa menunjukan kepuasannya “Hai adam, inilah tujuanku, agar kamu memakan anakku, dengan begitu setiap keturunanmu yang akan lahir mereka juga akan bersama dengan keturunanku.” Dari kisah ini kita ketahui bahwasannya Iblis la’natullah memiliki pasukan yang amat komplit terdiri dari syaithan Jin dan Manusia. Sampai disini ada yang bertanya apakah ada tantara Iblis la’natullah yang dari golongan manusia?

Qs : Al-Isra’ Ayat 64

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Artinya :

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

Lihat kalimat yang pertama “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu” kalimat ini sangat jelas Allah Swt perintahkan kepada Iblis La’natullah untuk menghasung manusia yang akan menjadi tentaranya. Yang pada hakikatnya darah Iblis sudah mengalir dalam diri manusia semenjak Nabiyullah Adam as memakan anaknya.

Apakah tidak ada jalan lain bagi manusia untuk bisa menghindari ajakan iblis tersebut? Pada hakikatnya Manusia terdiri dari beberapa bahagian sekalipun ada darahnya Iblis yang berada dalam diri manusia, akan tetapi yang harus diketahui kerajaan Tubuh memiliki penguasa, dialah Nurul Insan atau (RUH)dari manusia tersebut. Nah, Nurul Insani (Ruh) ini tidak bisa dipengaruhi oleh iblis la’natullah sekalipun darahnya ada pada manusia, Ruh tidak akan pernah terkontaminasi dengan apapun yang datang dari Iblis. Lantas kenapa ada manusia yang cenderung mengikuti Iblis la’natullah? Untuk menjawabnya akan dikemukakan satu ayat.

Qs : Az-Zukhruf ayat 36 :

وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ

Artinya :

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Mahapemurah (Alquran), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan).”

Lihat kalimat pertama “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Mahapemurah (Alquran),” lalu kalimat “Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan).” Perlu dijelaskan pada kalimat yang pertama dimana Allah Swt jelaskan siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan, ajaran Tuhan tersebut adalah Kitabullah (Al Qur’an), artinya hanya dengan mempelajari Al qur’an saja maka Makhluk yang ada beserta kita Bijuu dalam Islam disebut (Qorin) bisa diislamkan, bila sebaliknya manusia tersebut tidak mau mempelajari Al qur’an maka Allah akan menyesatkannya. Lihat lagi kalimat terakhir “Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan).” Kenapa Allah akan menyesatkannya? Karena dia menolak al qur’an cenderung mengikuti perintah Bijuu atau Qorin yang berada bersamanya.

Perlu diketahui dimana Power dari Bijuu bawaan tesebut akan menjadi semakin kuat manakala orang itu menjauhi kehidupan agama, artinya semua apa yang dilarang oleh Allah akan senantiasa dia kerjakan. Untuk hal tersebut akan dikemukakan hadits pendukung.

Baca juga beritanya  Kang Tebe Sukendar Kehilangan Atas Meninggal nya Fadil Zumhana, Sosok Jampidum Kejaksaan Yang Dikenal Tegas Dan Humoris

Hadits :

Artinya :

Al-Hakim, At-Tirmizi, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid, ia berkata, “Apabila seseorang menyetubuhi istrinya dengan tidak menyebut nama Allah, jin akan menyelinap dalam saluran kencingnya dan ikut serta dalam bersetubuh.”

Hadits inilah yang menjelaskan kepada kita dimana seseorang yang melakukan hubungan suami isteri (Jamak) lantas lupa dengan Allah, maka pada saat itulah tantara Iblis la’natullah dari golongan Jin, akan masuk kedalam saluran kencingnya lantas ikut serta didalam persetubuhan tersebut. Tujuannya memberikan power kepada Makhluk yang berada bersama manusia, sehingga jika anak hasil persetubuhan terlahir kemuka bumi, mereka akan menjadi tentaranya Iblis la’natullah.

Di dalam kitab Tahrim al-Fawahisy, Ath Thurthusyi diceritakan dalam bab Min Ayyi Syai’in Yakunu al-Mukhannats, katanya, Ibn Abbas berkata, “Al-mukhannats (laki-laki yang seperti perempuan/banci) adalah anak-anak jin.” Lalu ia ditanya kembali, “Bagaimana itu bisa tejadi?” Ibnu Abbas menjawab, “Allah dan Rasul-Nya telah melarang seseorang menyetubuhi istrinya pada waktu haid. Jika ia menyetubuhi istrinya pada kondisi demikian, setan mendahuluinya, dan setelah istrinya hamil, ia akan melahirkan seorang mukhannats (banci).”

Masih dari hadits yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal tersebut, ketika Rasulullah saw bersabda,“Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.” Iblis segera menimpali, “Tidak, tidak. Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

Rasulullah saw menimpali “Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

Iblis menjawab, “Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis berkata lagi, “Mereka, anak-anakku, selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Kesimpulannya Manusia yang senantiasa mengikuti serta mendengarkan bisikan dari Jin yang berada bersamanya, merekalah yang kelak akan mendapatkan siksaan dari Allah, dalam kehidupan didunia mereka enggan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah (amal Ibadah) mereka juga melakukan aktivitas perintah dari Allah dengan menggunakan tatacara mereka sendiri, mereka tidak mau mengikuti pelaksanaan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dengan berbagai macam alasan serta argumentasi yang menurut mereka adalah benar. Semoga kita semua diberikan kemampuan oleh Allah Swt agar mampu mengislamkan Jin yang berada didalam diri kita sendiri, sehingga kita tidak mengikuti arahan darinya yang merupakan perintah Iblis La’natullah.

 

Penulis: talia
  • Bagikan