Bener Meriah | Brasnews net
Masalah yang telah terjadi antara instansi pemerintah daerah Bener Meriah dan beberapa oknum yang mengaku sebagai ahli waris dari makam leluhur orang gayo yang berada di kawasan kereuto.Rabu,13/2023
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Bener Meriah dalam hal ini sudah berupaya untuk menjadi garda terdepan untuk penyelesaian masalah yang sedang terjadi, terkait makam leluhur gayo yang terletak di Krueng kereuto.
Dibutuhkan 5 personil yang akan tergabung dalam tim yang akan bersidang menetapkan cagar budaya makam Kereung Kereuto.Persoalannya personil yang ahli dibidang arkeologi saat ini telah menolak dan mengundurkan diri menjadi personil tim yang akan di SK kan oleh pemerintah kabupaten Bener Meriah.
Kemudian masalah pemindahan makam dan permasalahan kepemilikan lahan (kalau pun ada pemiliknya) itu bukan wewenang dinas pendidikan, kami hanya focus bagaimana makan leluhur kereuto bisa dijadikan cagar budaya.
Saat di konfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Bener Meriah (Ruh Akbar) mengatakan kepada media ini.”Jangan ada orang lain yang mencoba untuk mengadu domba, ini sudah menjadi tugas kita bersama untuk mencari solusi dan jalan keluarnya.” ucap Ruh Akbar
Saat ini kita sudah bekerja sesuai dengan apa yang kita ketahui di lapangan, kita juga sudah melakukan segala upaya untuk menjadi mediator antara Pimpinan Perusahaan dan Aliansi Masyarakat Gayo (AMG).
Saya menyayangkan pernyataan di salah satu media yang mengatakan bahwa saya dikatakan “Banyak Alasan”, perkataan itu seolah saya dan dinas yang saya pimpin tidak bekerja, seharusnya rekan-rekan mendukung dan mensuport kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya juga tidak menginginkan hal ini terjadi, yaaa apa boleh buat, hal ini sudah terjadi dan mari kita cari jalan keluarnya bersama, saya rasa setiap permasalahan pasti ada jalan keluar yang terbaiknya.”Tutup Ruh Akbar,#CD.