Foto : Boihaqqi, SH.I, selaku salah seorang calon advokat yang akan diangkat oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi)
Brasnews.net – Banda Aceh
Ketua Himpunan Aktivis Hukum Aceh, Boihaqqi, SH.I, selaku salah seorang calon advokat yang akan diangkat oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan akan diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, membantah pernyataan Ikhwan Alkindi yang mengaku sebagai salah seorang calon advokat dan mengatakan puluhan calon advokat protes kepada DPC Peradi Banda Aceh karena belum disumpah, sebagaimana diberitakan media online dialeksis.com dan liputaninvestigasi.com, Rabu (24/7/2024). Bantahan tersebut disampaikan Boihaqqi di Banda Aceh pada Kamis (25/7/2024).
Menurut Boihaqqi, nama Ikhwan Alkindi tidak termasuk dalam daftar 49 calon advokat yang akan dilantik dan diambil sumpah. Selain itu, tidak ada protes dari para calon advokat kepada DPC Peradi Banda Aceh, karena proses persiapan pengangkatan dan penyumpahan berjalan dengan baik sebagaimana biasanya. “Tidak ada nama Ikhwan Alkindi, yang ada dalam daftar adalah Ikhwan Karazi Alsabi, SH. Dan siapapun Ikhwan Alkindi, dia bukan representasi para calon advokat dan pernyataannya tidak ada kaitan dengan para calon advokat yang akan diangkat dan diambil sumpah, namun pernyataan tersebut merupakan urusan dan tanggung jawabnya secara pribadi,” terang Boihaqqi yang sering disapa Boy.
Lebih lanjut Boihaqqi mengatakan bahwa yang selama ini berkoordinasi secara intensif dengan Peradi mewakili rekan-rekan calon advokat adalah dirinya, dan sejauh ini tidak terdapat permasalahan mengenai proses pengangkatan dan penyumpahan 49 calon advokat untuk tahun 2024.
“Setelah pengangkatan dan penyumpahan yang diselenggarakan pada bulan Juli 2023, maka untuk tahun 2024 telah direncanakan pelaksanaannya pada bulan Juli atau Agustus. Semua berjalan baik-baik saja, dan kami mengharapkan proses yang telah berjalan baik tersebut tidak mengalami hambatan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,” kata Boihaqqi yang juga mantan Bendahara Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) itu.
Isa Alima