|BRASNEWS.NET|
penulis: Arya Kaiko
Bitung, senin, 11 agustus 2025, Sulawesi Utara – Dalam rangka mempererat hubungan kemitraan dan membangun komunikasi yang lebih terbuka, Direktur Utama Perumda Air Minum Dua Saudara, Alfred Salindeho, SE, MM, menggelar acara coffee morning bersama awak media dan perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di ruang pertemuan kantor Perumda, Senin (11/8/2025). Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat, penuh keterbukaan, dan diwarnai dengan diskusi konstruktif yang membahas berbagai isu strategis terkait pelayanan air minum di Kota Bitung dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Alfred menegaskan bahwa media dan LSM adalah mitra penting dalam memastikan transparansi serta akuntabilitas perusahaan daerah. “Media dan LSM bukan sekadar pengawas, tetapi mitra strategis kami. Melalui kerja sama yang baik, kita bisa menghadirkan informasi yang benar dan solusi yang nyata bagi masyarakat,” ujar Alfred. Ia menekankan, membangun kepercayaan publik harus dilakukan dengan konsistensi dan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WITA ini dihadiri oleh belasan jurnalis dari berbagai media cetak, online, dan elektronik, serta perwakilan LSM yang selama ini aktif mengawasi kebijakan publik di Kota Bitung. Kehadiran para undangan tidak hanya sekadar bersilaturahmi, tetapi juga untuk berdialog langsung dengan manajemen Perumda. Alfred menggarisbawahi bahwa kritik yang membangun justru menjadi bahan bakar untuk memperbaiki pelayanan. “Kami tidak anti kritik. Justru dari masukan dan kritik itulah kami bisa memperbaiki kekurangan yang ada,” tambahnya.
Selain membahas capaian yang telah diraih, Alfred Salindeho juga memaparkan sejumlah program strategis yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan. Beberapa di antaranya meliputi perbaikan dan perluasan jaringan pipa distribusi, optimalisasi instalasi pengolahan air, serta penerapan teknologi digital untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses informasi dan layanan. “Semua rencana ini kami susun bukan sekadar untuk memenuhi target, tetapi untuk memberikan pelayanan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Perwakilan media dan LSM yang hadir diberi ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan pertanyaan, saran, maupun kritik membangun. Diskusi berjalan dinamis, mulai dari isu kebocoran pipa, kualitas air di beberapa wilayah, hingga kebijakan tarif. Alfred menanggapi setiap pertanyaan dengan tenang dan lugas. “Saya ingin semua pihak tahu, kami tidak menutup telinga terhadap keluhan warga. Setiap aduan akan kami tindaklanjuti, karena kami bekerja untuk mereka,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Alfred juga mengapresiasi peran LSM yang kerap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah daerah. “Saya percaya, suara yang dibawa oleh LSM adalah cerminan kebutuhan riil di lapangan. Itu sebabnya kami mengajak LSM untuk selalu terlibat dalam evaluasi dan pengawasan,” ucapnya. Ia berkomitmen membangun forum komunikasi rutin yang melibatkan berbagai unsur, agar koordinasi semakin kuat dan langkah perbaikan bisa dilakukan lebih cepat.
Tidak hanya membicarakan soal teknis, acara coffee morning ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan. Hidangan sederhana tersaji di meja, mulai dari kopi panas, teh, kue-kue tradisional, hingga buah segar. “Pertemuan seperti ini bukan hanya soal laporan kinerja, tetapi juga soal menjaga hubungan baik. Karena dari hubungan yang baik, lahir kerja sama yang efektif,” kata Alfred sembari tersenyum.
Alfred Salindeho dalam paparannya juga menyoroti pentingnya inovasi di tengah tantangan global. “Kita tidak bisa terpaku pada pola lama. Tantangan seperti perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan keterbatasan sumber daya harus dihadapi dengan inovasi,” jelasnya. Ia berharap media dan LSM dapat menjadi mitra yang membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber air bersih.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah rencana Perumda untuk meningkatkan kapasitas produksi air minum di wilayah yang selama ini mengalami pasokan terbatas. Alfred menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi teknis dan anggaran yang matang. “Kami tidak mau setengah-setengah. Jika ada wilayah yang belum terlayani maksimal, itu adalah tanggung jawab kami untuk segera memperbaikinya,” tegasnya.
Selama acara berlangsung, interaksi antara pihak manajemen Perumda, media, dan LSM terlihat cair dan produktif. Beberapa jurnalis mengaku senang dengan adanya forum seperti ini. “Informasi yang kami terima langsung dari sumber resmi akan membantu kami menulis berita yang akurat,” ujar salah satu jurnalis. Alfred menanggapi positif, “Semakin sedikit informasi keliru yang beredar, semakin baik untuk semua pihak.”
Menjelang akhir acara, Alfred kembali mengingatkan pentingnya transparansi. “Saya ingin masyarakat tahu, kami akan selalu membuka pintu untuk dialog. Karena pelayanan publik yang baik tidak mungkin lahir tanpa keterbukaan,” ucapnya. Ia mengajak semua pihak untuk terus bersinergi demi kepentingan masyarakat luas.
Sesi coffee morning kemudian ditutup dengan doa singkat dan foto bersama. Meski acara telah usai, suasana akrab dan optimisme yang terbangun diyakini akan menjadi modal penting bagi kerja sama di masa depan. Alfred berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin. “Kalau bisa, setiap tiga bulan sekali kita duduk bersama seperti ini. Supaya komunikasi tidak putus,” tuturnya.
Bagi Alfred Salindeho, coffee morning ini adalah bukti kepemimpinan yang partisipatif dan komunikatif. “Saya tidak ingin menjadi pemimpin yang hanya duduk di belakang meja. Saya ingin turun langsung, mendengar, dan merasakan apa yang masyarakat rasakan,” tegasnya.
Dengan berakhirnya acara tersebut, Perumda Air Minum Dua Saudara menegaskan posisinya sebagai institusi yang siap melayani dengan hati, bekerja dengan profesionalisme, dan berkembang bersama masyarakat. “Air bersih adalah hak semua warga. Tugas kami adalah memastikan hak itu terpenuhi dengan kualitas terbaik,” tutup Alfred Salindeho.