Harapan Orangtua Anak Mereka Harus Segera Masuk Sekolah

  • Bagikan

 

Bitung, Sulut – Brasnews.net, Miskomunikasi yang terjadi antara pihak pengurus Mesjid Al Gufran dan Pihak Sekolah TK Nurul Jannah berada di satu lokasi yang sama terjadi kembali bertepatan dengan pihak keimaman sedang membangun menera masjid. Rabu (21/8/24).

Pasalnya Hj. Fatmah Pernanu mantan ketua BKMT Kota Bitung. Sekaligus Kepala Sekolah di TK Nurul Jannah mendatangi Polresta Bitung, terkait dengan digemboknya pagar Mesjid Al Gufron yang berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut yang berada satu lokasi dengan Mesjid.

Kepala Sekolah TK Nurul Jannah Pernanu secara singkat membeberkan awal mula berdirinya bangunan Sekolah TK Nurul Jannah pada awak media dimana pada tahun 72 sebelum Sekolah TK berada Mesjid Al Gufron sudah berdiri. Sementara Lahan tersebut dibeli pihak Pemerintah kepada Alm.Katuuk yang kala itu Bitung masih berstatus Kabupaten.

Baca juga beritanya  Jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Mata ie kecamatan rantau Perlak rusak parah

Makalo yang saat itu menjabat sebagai Kadis Pembangunan perintahkan agar lahan tersebut dibangun Masjid Raya Bitung Timur, pada waktu itu. Suharto yang kala itu menjabat sebagai Presiden RI sementara dalam program membangun ratusan masjid di Indonesia sesuai keterangan Hj.Fatmah.

Setelah itu nanti ditahan 90 pada saat mereka mengadakan rapat bersama yang dihadiri keimaman masjid kala itu belum ada Badan Takmirul Masjid (BTM) juga Lurah setempat Alm. Bapak Mandagi dan Alm. Imam Mesjid pertama membentuk struktur kepengurusan. Dan yang bertanggungjawab adalah Lurah dan Imam masjid.

Kemudian kami mendatangi pihak Tata Kota yang pada saat itu Walikota Bitung Bapak Sarundajang, Kami bermohon agar sekirannya dilokasi tersebut bias dibangun sekolah, saat itu memang wilayah Pateten bias dibilang cukup luas sehingga permohonan kami dikabulkan oleh Sarundajang.

Baca juga beritanya  Kabid LITBANG & Kaderisasi PB SEMMI Apresiasi Kabareskrim POLRI Dalam Penangkapan Buronan Thailand

Walikotapun memberikan catatan lahan yang bias di gunakan untuk sekolah dengan luasan sebesar 20×11 sekaligus memberikan gambaran bangunanya yang berhadapan dengan Mesjid Al gufron, bangunan pertama yang di buat yakni tiga ruangan kelas serta satu kantar.

Mantan ketua BKMT Kota Bitung menyayangkan pihak keimaman tidak menghormati pertemuan kemarin yang dilakukan bersama pihak APH Airtembaga.

“kemarin sudah ada mediasi, dimana pihak, kelurahan setempat,juga kecamatan yang di adakan di Polsek airtembaga yang keputusannya hari ini (20/8) pagar yang digembok akan dibuka oleh pihak masjid.” Kata Pernanu.

Lebih lanjut Kepsek menambahkan sangat prihatan terhadap anak-anak yang tidak tahu menahu terkait permasalahan ini tidak bias bersekolah.

“Masalah kita dikesampingkan dulu, yang pokok agar anak-anak ini bisa masuk sekolah” kata kepsek.

Baca juga beritanya  OPM Langgar HAM Tembak Warga Sipil Tidak Bersenjata Dan Tidak Berdosa, Apkam Gabungan Berhasil Evakuasi Jenazah Korban

Tempat berbeda, Keimaman Mesjid Al Ghufron Herson Kadir. Ketika dikonfirmasi awak media, membenarkan terkait mediasi kemarin bersama camat, lurah setempat yang dilakukan di Kantor Polsek Airtembaga.

“sudah ada kesepakatan perjanjian dengan pihak sekolah, tetapi dari pihak sekolah yang tidak menandatangani kesepakatan tersebut, kalua kesepakatannya di tandatangani hari ini juga gemboknya kami buka” jelas kadir.

Di sisi lain para orangtua murid berharap agar anak-anak mereka bisa segera bersekolah, meskipun ada sedikit miskomunikasi sehingga menimbulkan permasalahan internal antara pihak masjid dan pihak sekolah, keduanya harus ingat bahwa anak-anak kami wajib bersekolah.

“Kami selaku orangtua murid, berharap agar permasalahannya cepat terselesaikan sehingga anak-anak kami bisa bersekolah, mereka tidak tahu tentang permasalahan yang terjadi saat ini, yang mereka ketahui bahwa mereka harus sekolah dan belajar.” ucapnya. (Talia)

Penulis: Talia
  • Bagikan