Penulis: Rahmat Ramadhan
Bener Meriah Brasnews.net Dalam tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat, jabatan merupakan sebuah amanah yang diberikan kepada individu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab tertentu. Jabatan bukan sekadar posisi atau kekuasaan, melainkan titipan yang harus dijalankan dengan penuh integritas, kejujuran, dan dedikasi demi kepentingan umum.
Seorang pemimpin, baik dalam lingkup pemerintahan maupun organisasi, harus menyadari bahwa jabatan bersifat sementara. Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga pada masyarakat luas. Oleh karena itu, menjalankan jabatan dengan prinsip keadilan dan tanggung jawab adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar.
Namun, dalam realitasnya, masih terdapat individu yang melihat jabatan sebagai alat untuk meraih kepentingan pribadi atau golongan. Fenomena ini berpotensi merusak tatanan pemerintahan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin. Praktik penyalahgunaan wewenang, korupsi, serta kepentingan politik sempit dapat mencoreng nilai-nilai luhur dalam kepemimpinan. Oleh sebab itu, penting bagi setiap pemangku jabatan untuk mengedepankan moralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, jabatan harus dijadikan sebagai sarana untuk mengabdi dan melayani masyarakat, bukan sebagai alat untuk memperkaya diri. Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, mampu mendengar aspirasi, serta bersikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, jabatan tidak hanya menjadi simbol kekuasaan, tetapi juga wujud nyata dari tanggung jawab dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Pada akhirnya, setiap individu yang diberi amanah dalam bentuk jabatan harus selalu mengingat bahwa kekuasaan bersifat fana. Yang terpenting bukanlah seberapa lama seseorang memegang jabatan, tetapi bagaimana ia memanfaatkannya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan menjadikan jabatan sebagai ladang pengabdian, seorang pemimpin akan dikenang bukan karena kekuasaannya, melainkan karena kontribusi dan warisan kebaikan yang ditinggalkannya.