Jasa Tambal Ban Keliling Dengan Motor Modifikasi, Sumardi Mampu Raih Omset Diatas UMR

  • Bagikan

Banyuwangi | Brasnews.net

Profesi yang sering dianggap remeh tapi sangat diperlukan saat kondisi genting. Itulah profesi Tukang Tambal Ban.

Biasanya saat ban motor atau mobil mengalami kebocoran di jalan, kita tentu sangat berharap ada Tukang Tambal Ban hadir disekitar kita. Bahkan kalau pun tidak ada, kita rela berjalan hingga menemukan tempat tembel ban

Profesi ini lah yang kini sedang digeluti oleh Pak Sumardi Warga Genteng Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi tepatnya Di Dusun Cangaan Memulai profesi ini sejak tahun 2005 lalu, Pak Sumardi kini membuka usaha tambal bannya Senin 13/11/2023

Baca juga beritanya  Sejumlah Wartawan Kota Langsa Kecewa Terhadap Kabid Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Kota Langsa

Uniknya tidak seperti usaha tambal ban lainnya yang rata-rata membuka lapak, Pak Sumardi justru membuka usaha ini ngan menggunakan motor modifikasinya. Jadi semua peralatan tambal ban ada dalam bagian belakang motornya yang ditaruh dalam sebuah kotak yang sudah dimodifikasi.

Cara ini dilakukannya bukan tanpa alasan, karena selain nongkrong sambil ngopi Tapin, untuk menawarkan jasanya. Ia juga membuka jasa tambal ban secara keliling bagi mereka yang memerlukan.

“Jadi kalau terjadi kebocoran ban di suatu tempat, bisa saja langsung telpon saya di nomor Hp (082337836273) Saya pun bisa langsung kesana dengan motor modifikasi ini untuk menambal ban konsumen yang memerlukan,” ungkapnya.

Baca juga beritanya  H.Ruslan Daud Serahkan Bus Sekolah Untuk Santri di Aceh Utara

Berkat cara ini lah ia mengaku banyak mendapat langganan. Bahkan bicara omset ternyata cukup menjanjikan. Ia mampu memperoleh pendapatan hingga Rp200 ribu– Rp300 ribu perharinya.

Pendapatan ini tentunya terbilang lumayan mengingat kalau dikalkulasikan dalam 1 bulan, pendapatannya sudah melebihi gajih Upah Minimum Regional (UMR) Kalsel yang hanya mencapai Rp 4 juta lebih.

Walau diakuinya tambal ban keliling ini merupakan cara yang efektif untuk menemukan banyak pelanggan, dirinya mengaku tetap memiliki banyak kekurangan dari usaha yang dilakukannya ini.

Baca juga beritanya  Pj. Bupati Ir. Mohd Tanwier, MM Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Dengan Sekjen Kemendagri.

“Yang pertama karena tidak ada lapak, ya kalau panas harus ke panasan, kalau kehujanan harus kehujanan,” ucapnya.

Lalu kendala lainnya ia tidak bisa mengembangkan layanan ke jasa tambal ban mobil. Karena untuk peralatan tambal ban mobil terlalu besar dan tidak mungkin diangkut menggunakan motor.

“Selain itu juga kalau melayani jasa tambal ban mobil saya juga tidak sanggup modalnya karena terlalu besar. Makanya untuk saat ini saya masih coba bertahan untuk usaha tambal ban motor keliling saja dulu .
Pungkas (Bah man)

  • Bagikan