Kaunang Angkat Bicara terkait Kedudukan Lahan Yang ditempatinya

  • Bagikan

Bitung (Sulut) – Bransnews.net, Pihak Kantor ATR/BPN Kota Bitung disaat akan melakukan pengukuran tanah yang berlokasi dirumahnya Keluarga Yusuf Kaunang yang terletak di kel. Pateten Satu Kecamatan airtembaga (2/8) kemarin berakhir ricu. Senin (5/8/24).

Diketahui Sebagaimana di sampaikan pihak BPN bahwa dimana lahan tempat tinggal dari keluarga Yusuf Kaunang batasnya masuk kedalam lahan kepemilikan dari Lily Wantah sesuai surat ukur yang ada. Hal tersebut langsung dibantah oleh Fery Rumengan yang merupakan keluarga dari Abram Angouw.

Dalam bantahan tersebut dilansir dari 1Kabar.com Fery Rumengan mengatakan adanya perbedaan luas tanah yang sudah diterbitkan BPN Kota Bitung, yakni Sertifikat Ganda salahsatunya yang dipegang oleh Liliy Wanta yang dibuat Tahun 2000.

Terkait hal tersebut awak media mendatangi keluarga Yusuf Kaunang, beliau juga merupakan seorang Pendeta menjelaskan terkait permasalahan sengketa lahan dengan Lilly Wanta. Menurt kaunang lahan yang ditempatinya dibeli oleh orangtua mereka dari Alm. Antoni Kaunang, sementara Alm. Antoni Keunang membeli lahan tersebut dari Tansil Angouw di Tahun 2001 dan semua memiliki bukti secara tertulis yang Sah.

Baca juga beritanya  Fadli Pemuda Asal Takengon, Maju Sebagai Caleg DPR-RI Dari Partai Gerindra

“Memang semenjak kami tinggal disini sempat terjadi kles dengan keluarga angkow, dimana dia mengatakan kepada ibu lily, yang katanya “Ibu Lily sudah salah membeli lahan, karena lahan tersebut dalam keadaan sengketa, Kenapa ibu lily berani membelinya?” pada waktu itu yang belum ada pengukuran-pengukuran. Kata kaunang.

Akhirnya pada waktu itu lanjut Pendeta, dengan adanya surat yang kami pegang sekarang ini, ada Batasan-batasannya (Patok-patoknya) yang berada disamping rumah yang kita tinggali sekarang ini, patok tersebut dibuat oleh keluarga Angkouw.” Tuturnya.

Kaunang juga menyesali terkait Tapal Batas yang dipasang pihak BPN didepan rumahnya, tidak melalui konfirmasi terlebih dahulu terhadap pihaknya.

Baca juga beritanya  Kapolres Bener Meriah Menerima Kunjungan Silaturahmi Pj. Bupati Mohd Tanwier

Jadi dari almarhum keluarga angkouw yakni angke, sempat mengukur tanah tersebut bersama tim pada waktu itu sehingga adanya patok-patok yang berada disamping rumah Pada waktu itu, sekalipun telah terjadi pengukuran tetapi kami tidak ada pegangan surat pemberitahun yang katanya dari BPN, yang dilakukan oleh Ibu Lily Wanta, tanpa sepengetahuan kami mereka sudah menaruh tapalbatas berada dihalaman rumah kami, tepatnya berada didepan rumah kami sekarang ini.” Imbuh Kaunang.

Lebih lanjut kaunang mengatakan Tindakan pemasangan Tapalbatas tersebut merupakan Tindakan sepihak yang dilakukan Lily Wanta bersama timnya karena tanpa sepengetahuan keluarga Yusuf Kaunang.

“Kami sendiri heran kenapa tapalbatas tersebut berada di depan rumah kami bukan dibelakang rumah. Diduga hal tersebut merupakan Tindakan sepihak yang dilakukan oleh Ibu Lily bersama tinya tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada kami selaku pemilik rumah.” Jelas kaunang.

Baca juga beritanya  Pj.Walikota Langsa Panen Perdana Padi Program Ketahanan Pangan di Gampong Matang Seulimeng

Lahan yang di duduki keluarga Kaunang seuai keterangannya merupakan Milik dari keluarga Angouw yang dibeli secara Sah oleh Orangtua dari Yusuf Kaunang, itulah alasannya kenapa sampai detik ini mereka belum mengurus sertifikat dikarenakan adanya permasalahan tersebut.

“kalau kita ikuti letak batas yang ditunjuk oleh keluarga angkouw saat itu, kemungkinan besar lahan tersebut sampai dipojok atas ukurannya sesuai yang orangtua kami beli pada keluarga angkouw saat itu kurang lebihnya 161 isinya.” jelas kaunang sambil menunjukkearah bukit disamping rumahnya.

Keluarga Yusuf Kaunang berharap agar Pemerintah dalam hal ini Pihak BPN agar kirannya harus lebih bijak dalam menyikapi setiap permasalahan Tanah yang berada di Kota Bitung sehingga tidak terjadi lagi hal seperti sekarang ini, dimana Pihak BPN menerbitkan sertifikat Ganda, sehingga masyarakat akan semakin kebingungan. (Talia)

  • Bagikan