Kepala Kemenag Bireuen Pimpin Asesmen Kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Secara Menyeluruh

  • Bagikan

Bireuen | Brasnews.net

Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, secara resmi membuka kegiatan Uji Kompetensi Pedagogik bagi guru madrasah se-Kabupaten Bireuen.
Aula MTsN Model Bireuen, ( 05/05/2025 ).

Kegiatan yang dimulai dari MTsN Model Bireuen ini menjadi langkah strategis untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan madrasah secara merata di wilayah tersebut. Kegiatan ini direncanakan akan menjangkau seluruh guru madrasah, mulai dari tingkat RA, MI, MTs, hingga MA di 17 kecamatan.

Baca juga beritanya  Babinsa Koramil 03 /TG, Hadiri Pengambilan Sumpah Anggota PPS

Dalam sambutannya, Dr. Zulkifli menekankan bahwa uji kompetensi ini bukan sekadar evaluasi formal, tetapi upaya sistematis untuk memetakan kemampuan pedagogik guru sebagai dasar penyusunan program pengembangan profesi berkelanjutan. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan kompetensi pedagogik yang kuat, mereka dapat menciptakan generasi unggul yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya di hadapan puluhan guru yang hadir pada sesi perdana di MTsN Model Bireuen.

Baca juga beritanya  Tim Wasev Mabes TNI Teliti Jembatan TMMD Reguler ke 119 Kodim 0117/Aceh Tamiang

Kegiatan uji kompetensi hari pertama difokuskan pada guru madrasah di lingkungan MTsN Model Bireuen sebagai pilot project. Metode yang digunakan tes tertulis, menggunakan CAT, untuk mengukur kemampuan perencanaan kurikulum, pengembangan potensi peserta, manajemen kelas, serta evaluasi pembelajaran.

“MTsN Model dipilih karena memiliki infrastruktur pendukung yang memadai dan dapat menjadi contoh bagi madrasah lainnya,” jelas Zulkifli.

Program ini akan dilaksanakan secara bertahap selama tiga bulan ke depan, mencakup 73 madrasah negeri di Bireuen. Kegiatan dihadiri dari pengawas madrasah, Data hasil uji kompetensi akan diolah menjadi rekomendasi pelatihan khusus, seperti workshop penyusunan RPP inovatif, pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran, dan pendekatan pendidikan inklusif.

Baca juga beritanya  Sinergitas TNI-POLRI, Bersama-sama Laksanakan Karya Bakti Dalam Rangka Mengantisipasi Penyebaran Penyakit

“Tidak ada guru yang akan ditinggalkan. Bahkan madrasah di daerah terpencil akan kami jangkau dengan sistem *mobile assessment*,” tambah Zulkifli.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kemenag Bireuen untuk menekan disparitas kualitas pendidikan antar madrasah.

HENDRI

  • Bagikan