Bitung, Sulut – Brasnews.net Bagian Terakhir Sabtu (14/09/24)
- Imam Adalah Pemimpin Yang Terhormat
Atsar :
عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى امْرَأَةٍ مِنْ أَحْمَسَ يُقَالُ لَهَا زَيْنَبُ قَالَتْ وَمَا الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا كَانَ لِقَوْمِكِ رُؤَسَاءُ وَأَشْرَافٌ يَأْمُرُونَهُمْ فَيُطِيعُونَهُمْ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَهُمْ مِثْلُ أُولَئِكَ عَلَى النَّاسِ
Artinya :
Dari Qais ibn Abi Hazm, dia berkata: Abu Bakar masuk di tempat seorang wanita ditanya seorang wanita dari Ahmas yang dikenal dengan nama Zainab : …, Apakah Imam-imam itu? Abu Bakar menjawab : para pemimpin dan orang terhormat yang telah ada dikaummu, Dia/Pemimpin/orang terhormat itu menyuruh mereka, lalu mereka mentaatinya. Wanita itu berkata : Betul. Maka Abu Bakar berkata : Mereka seakan-akan orang-orang diatas manusia (HR : Ad Darimi kitab Muqaddimah no, 214 bab fi karahiyati akhaza al-ra’yi)
Hadits:
إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ فِرَسَةً, وَإِنَّمَا يَعْرِفُهَا الأَشْرَفً
Artinya :
“Sesungguhnya setiap kaum mempunyai firasat, dan sesungguhnya ia hanya diketahui oleh orang-orang yang terhormat. (Shahih, R. Haakim dari Urwah, Al Jamius Shaghier II, hal. 118)
Dua hadits tersebut diatas menjelaskan bahwa Imam itu adalah pemimpin dan orang terhormat. Perhatikan kalimat “Pemimpin dan orang terhormat”.
# Dua Macam Imam
- Imam Yang Memberi Petunjuk Kejalan Kebenaran
Qs : Al Anbiya ayat 73
وَجَعَلْنَٰهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِمْ فِعْلَ ٱلْخَيْرَٰتِ وَإِقَامَ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءَ ٱلزَّكَوٰةِ وَكَانُوا۟ لَنَا عَٰبِدِينَ
Artinya :
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,
Qs : As Sajadah ayat 24
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ
Artinya :
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
Ayat ini menjelaskan bahwa Imam mengajak kejalan kebenaran senantiasa berpedoman kepada perintah-perintah Allah dan Rasulnya yaitu, Al Qur’anul Qarim dan Sunnah Nabi. Dan juga para Imam mengikut wahyu langsung dari Allah, yaitu wahyu tentang keilmuan. Perhatikan kalimat “Memberi petunjuk dengan perintah kami” dan kalimat “Telah kami wahyukan kepada mereka”.
- Tanda-Tanda Imam Yang Memberi Petunjuk Kepada Jalan Kebenaran
- Patuh kepada Allah
- Setia kepada kebenaran (Hanif)
- Tidak mempersekutukan Tuhan
- Mensyukuri nikmat-nikmat Allah
- Imam itu meyakini ayat-ayat Allah
- Imam itu takut kepada Allah
- Imam itu sabar
- Imam itu tidak mendekati penguasa
- Mendapat ilmu langsung dari Alah
Qs : An Nahl ayat 120 – 122
إِنَّ إِبْرٰهِيْمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلّٰهِ حَنِيْفًاۗ وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَشَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِۖ اجْتَبٰهُ وَهَدٰىهُ إِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْموَاٰتَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةًۗ وَإِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنٍَ
Artinya :
- Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
- (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
- Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Qs : As Sajadah ayat 24
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Artinya :
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
Qs : Faathir ayat 28
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya :
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
Atsar :
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ قَالَ مَنْ خَشِيَ اللَّهَ فَهُوَ عَالِمٌ
Artinya :
Dari Ikrimah dari Ibnu abbas : (ketika ditanya tentang ayat): “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Dia berkata: barang siapa yang takut kepada Allah maka dialah orang Alim (berilmu). (Dariimi, Mukaddimah 337)
Hadits :
العُلَمَاءُ أُمَنَاءُالرّسُوْلُ مَالَمْ يُخَالِطُوْ السّلْطَانَ وَ يُدَاخِلُوُاالدّنْيَا لإأِذَ خَا لَطُوُا السُّلْطَانَ فَقَدْ خَانُوْا االرَّسُلَ فَاحْذَرْهُمْ
Artinya :
“Para ulama adalah orang-orang kepercayaan para Rasul selama mereka tidak mencampuri penguasa dan memasuki (urusan) dunia, apabila mereka mencampuri penguasa dan memasuki (urusan) dunia maka mereka telah menghianati para Rosul, jauhilah mereka”. (Riwayat Hasan Bin Sufyan dan Uqaili, Al-Jami’us Shaghier 3, hal. 510)
Qs : Al Baqarah ayat 282
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya :
Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Qs : An Nur ayat 55
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya :
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.
Beberapa ayat dan hadits diatas ini menjelaskan tanda-tanda Imam yang mengajak kejalan kebenaran.
- Imam Yang Menyeruh Keneraka
Qs : Al Qasash ayat 41
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖوَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ
Artinya :
Dan Kami jadikan mereka Imam-imam yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.
Ayat ini adalah penjelasan yang paling pasti tentang Imam yang menyeru ke Neraka. Perhatikan kalimat”Imam-imam yang menyeru manusia ke Neraka”.
Hadits :
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
Dari Abu Dada’ rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku mencemaskan umatku hanya terhadap Imam-imam yang menyesatkan. (HR : Tirmidzi, Al-Jami’us Shaghier 2, hal. 154)
Hadits :
غَيْرُالدَّجَّالِ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِي مِنَ الدَّجَّالِ : الأئِمَّةُ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
“Yang bukan dajjal lebih mengkhawatirkan atas umatku dari pada dajjal ialah Imam-imam yang menyesatkan. (HR : Ahmad dari Abu Dzar, Al Jami’us Shaghier 3 hal. 534)
Hadits :
عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ قَالَ قَالَ لِي عُمَرُ هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
“Dari Ziyad ibn Hudair dia berkata Umar telah berkata kepadaku apakah kamu mengetahui apa yang menghancurkan Islam? Saya Berkata: Tidak , Ketahuilah bahwa yang menghancurkannya adalah kerusakan yang dilakukan oleh orang orang ‘alim dan perdebatan orang-orang munafik tentang kitab-kitab dan hukum serta Imam-imam yang menyesatkan. (HR : Ad Darimi, muqaddimah no, 216 bab fi karahiyati akhaza al-ra’yi)
Hadits :
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
Dari Abu Darda’ Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku mencemaskan umatku hanya terhadap Imam-imam yang menyesatkan”. (HR : Tirmidzi, Al-Jami’us Shaghier 2, hal. 154)
Hadits :
عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ قَالَ قَالَ لِي عُمَرُ هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
“Dari ziyad ibn Hudair dia berkata Umar telah berkata kepadaku: “Apakah kamu mengetahui apa yang menghancurkan Islam?” Saya berkata: “Tidak”, Dia berkata: “Ketahuilah bahwa yang menghancurkannya adalah kerusakan yang dilakukam oleh orang orang ‘alim dan perdebatan orang-orang munafik tentang kitab-kitab dan hukum serta Imam-imam yang menyesatkan. (HR : Ad Darimi, muqaddimah no, 216 bab fi karahiyati akhaza al-ra’yi)
Hadits :
عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
Artinya :
“Dari Tsauban dari Rasulullah saw, beliau bersabda telah bersabda: “Sesungguhnya aku khawatir atas ummatku tentang Imam-Imam yang menyesatkan. (HR : Ad Darimi pada kitab muqaddimah no 211 bab fi karahiyati akhaza al-ra’yi,)
Hadits :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَقْرَبَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَإِنَّ أَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَشَدَّهُ عَذَابًا إِمَامٌ جَائِرٌ
Artinya :
Dari Abi Said berkata telah bersabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya Allah swt sangat mencintai manusia pada hari kiamat yaitu orang-orang yang dekat dengan majelisnya seorang Imam yang adil dan sesungguhnya Allah membenci manusia pada hari kiamat dan mendapatkan siksaan yang keras yaitu seorang Imam yang jahat. (HR : Tirmidzi al Ahkam 1250, Ahmad baqi Musnad al Mukasiriin 10745)
Hadits :
الأِ مَامُ الضَّعِيْفُ مَلْعُوْنٌ
Artinya :
“Imam yang lemah itu dikutuk”. (HR : Tabrani dari Ibnu Umar, Al jami’us Shaghier 2, hal. 301)
Hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعَةٌ يَبْغُضُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْبَيَّاعُ الْحَلَّافُ وَالْفَقِيرُ الْمُخْتَالُ وَالشَّيْخُ الزَّانِي وَالْإِمَامُ الْجَائِرُ
Artinya :
“dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Empat macam yang dibenci Allah Azza wajalla yaitu :
- Penjual yang suka bersumpah
- Orang miskin yang sombong
- Orang yang sudah tua suka melacur
- Imam yang durhaka (kepada Allah). (HR : Nasaa’I dari Abi Hurairah, Kutub Atis’ah 2529 dan Terj. Mukhtarul Ahadits, hal. 89)
Hadits :
أَفَةُ الدِّيْنِ ثَلَاثَةُ فَقِيْهٌ فَاجِرٌ وَأِمَامٌ جَائِرٌ وَ مُجِتَهِدٌ جَاهِلٌ
Artinya :
“Lenyapnya agama karena tiga macam : Orang alim yang durhaka, Imam yang aniaya, Mujtahid yang bodoh. (HR : Dailami dari Ibnu Abbas, Terj. Mukhtarul Hadits, hal. 7)
Hadits-hadits diatas merupakan hadits penjelasan tentang Imam yang menyeru ke Neraka.
- Tanda-Tanda Imam Yang Menyeruh Ke Neraka
Qs : At Taubah ayat 12
وَإِن نَّكَثُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُم مِّنۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا۟ فِى دِينِكُمْ فَقَٰتِلُوٓا۟ أَئِمَّةَ ٱلْكُفْرِ ۙ إِنَّهُمْ لَآ أَيْمَٰنَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنتَهُونَ
Artinya :
Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah Imam-imam orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat di pegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti
Tanda-tanda Imam yang menyeru ke Neraka, mereka mencerca agama Islam juga berarti ajaran mereka menyimpang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Perhatikan kalimat “Mereka mencerca agamamu”.
- Di Akhir Zaman Para Imam Akang Habis
Hadits :
عَنْ سَلَامَةَ بِنْتِ الْحُرِّ أُخْتِ خَرَشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَقُومُونَ سَاعَةً لَا يَجِدُونَ إِمَامًا يُصَلِّي بِهِمْ
Artinya :
“Dari Salamah binti Hurri saudara Harasyah berkata: “Aku telah mendengar Nabi saw bersabda : “Akan datang kepada manusia suatu zaman yang pada suatu saat tidak didapatkan imam yang shalat dengan mereka. (HR : Ibnu Majah kitab Iqamah 972, Abu daud As sholat, 493, Ahmad Baqi Musnad al Anshor 25886)
Hadits ini menjelaskan bahwa pada suatu saat Imam akan habis. Perhatikan kalimat “tidak didapatkan imam”.
- Kitab Allah Adalah Imam
Qs : Hud ayat 17
أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya :
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa yang menjadi imam dan rahmat?. mereka itu beriman kepada Al Quran. dan Barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
Qs : Al Ahqaf ayat 12
وَمِن قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً وَهَذَا كِتَابٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيًّا لِّيُنذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَى لِلْمُحْسِنِينَ
Artinya :
“Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai imam dan rahmat. dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kedua ayat ini menjelaskan bahwa kitab Taurat itu adalah Imam. Perhatikan kalimat “Kitab Musa yang menjadi Imam” Perlu dijelaskan bahwa Al Fatihah adalah Ummul kitab (Induk kitab), maka bila Taurat yaitu kitab Musa adalah Imam maka Al Fatihah yang merupakan Induk kitab atau Ummul kitab adalah Ummul Imamah (Induk Imam). Bila Al Fatihah selaku Ummul kitab adalah Ummul Imamah (Induk Imam) maka seluruh kitab Allah yaitu : Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an adalah Imam.
Untuk memperjelas bahwa Al Qur’an adalah Imam perhatikan hadits dibawah ini :
Hadits :
عَلَيْكُمْ بِِالْقُرْاَنِ فَاتَّخِذُهُ إِمَامًا وَقاَئِدًا فَإِنَّهُ كَلَامُ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِي هُوَ مِنْهُ وَإلَيْهِ يَعُوْدُ فَأَمِنُوْا بِمُتَشَابِهِهِ وَأعْتَبِرُوا بِأَمْثَالِهِ
Artinya :
“Kamu harus berpegang pada Al Qur’an, maka jadikanlah ia imam dan Qoidan (panglima), karena sesungguhnya ia adalah firman Tuhan orang sekalian alam yang ia berasal dari-Nya dan kepada-Nya ia kembali, maka berimanlah akan kata mutasyabihnya dan bersuri teladanlah dengan contoh-contohnya. (HR : Ibnu Syahin dalam As Sunnah dan Ibnu Mardawiyah dari Ali, Al Jami’us Shaghier 3, Hal. 466)
Hadits ini memperjelas bahwa Al Qur’an adalah Imam. Perhatikan kalimat “Jadikanlah ia Imam”.
Maka sebagai penjelasan akhir dari pelajaran Ma’rifatul Imamah ini ternyata Imam itu sepasang, satu Imam yang berwujud manusia yaitu Imam yang mengajak manusia kejalan kebenaran yang menjadi pendamping dan saksi di Yaumil Akhir nanti. Adapun pasangan Imam ini adalah Imam yang berwujud Al Kitab. Perhatikan firman Allah dan hadits dibawah ini :
Qs : Al Anbiya ayat 73
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
Artinya :
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,
Qs : As Sajadah ayat 24
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا۟ ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ
Artinya :
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
Qs : Al Isra ayat 71
يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمَٰمِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Artinya :
“(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil manusia dengan di dampingi imamnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
Qs : An Nahl ayat 89
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِى كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ تِبْيَٰنًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
Artinya :
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Empat ayat tersebut diatas merupakan penjelasan bahwa ada Imam yang berwujud manusia yang bertugas mengajak manusia kejalan kebenaran menjadi pendamping dan saksi di Yaumil Akhir nanti.
Hadits :
عَلَيْكُمْ بِِالْقُرْاَنِ فَاتَّخِذُهُ إِمَامًا وَقاَئِدًا فَإِنَّهُ كَلَامُ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِي هُوَ مِنْهُ وَإلَيْهِ يَعُوْدُ فَأَمِنُوْا بِمُتَشَابِهِهِ وَأعْتَبِرُوا بِأَمْثَالِهِ
Artinya :
“Kamu harus berpegang pada Al Qur’an, maka jadikanlah ia imam dan Qoidan (panglima), karena sesungguhnya ia adalah firman Tuhan orang sekalian alam yang ia berasal dari-Nya dan kepada-Nya ia kembali, maka berimanlah akan kata mutasyabihnya dan bersuri teladanlah dengan contoh-contohnya. (HR : Ibnu Syahin dalam As Sunnah dan Ibnu Mardawiyah dari Ali, Al Jamius Shaghier III, Hal. 466)
Hadits ini menjelaskan bahwa pasangan Imam manusia adalah Imam Al kitab, tentu untuk umat Islam Al Kitab tersebut adalah Al Qur’anul Karim. Perhatikan kalimat “Jadikanlah ia (Al Qur’an) Imam”.
Sangat perlu dijelaskan bahwa tugas seorang Imam adalah memberi petunjuk, mengajar Manusia dengan tuntunan wahyu Ilmu dari sisi Allah yang mendidik Manusia sampai ketingkat taqwa. Adapun yang dimaksud tingkat taqwa, Malaikat Jibril dengan seijin Allah menurunkan Nur Al Qur’an yang berfungsi sebagai Ruh kedalam dada orang-orang yang diberi Ilmu. Perhatikan surat Al Ankabut ayat 49 dan surat Asy Syuura ayat 52.
Qs : Al Ankabut ayat 49
بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ
Artinya :
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.
Qs : Asy Syuura ayat 52
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya :
Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Selanjutnya orang bertaqwa akan dididik langsung oleh Allah perhatikan surat Al Baqarah ayat 282. Didikan langsung dari Allah ini disampaikan Allah kepada Ilmu yaitu Ruh Al Qur’an yang berada didalam dada, selanjutnya Ruh Al Qur’an bertindak selaku Imam mendidik atau mengajar Ruh orang berilmu tersebut atau lazim disebut Ruhul Insani.
Maka sebagai kesimpulan akhir tugas seorang Imam adalah mangajak atau mendidik Manusia dengan perintah-perintah dari sisi Allah, sampai seseorang mencapai tingkat taqwa, Selanjutnya pendidikannya diambil alih oleh Allah dan seluruh ajaran Allah disampaikan kepada Ruhul Insani melalui Ruhul Qur’an yang berada didalam dada yang bertindak selaku Imam. Oleh karena hal tersebut maka Al Qur’an disebut Imam.
Qs : Al Baqarah ayat 282
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya :
Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.