Bitung, Sulut – Brasnews.net, Bagian ke-Enam. Jum’at (4/10/24)
- Penjelasan Tentang Rukun Iman
Bahwa Iman memiliki 6 rukun :
- Beriman kepada Allah
- Beriman kepada para Malaikat-Nya
- Beriman kepada Kitab-Kitab-Nya
- Beriman kepada para Rasul-Nya
- Beriman kepada Qadar baik maupun buruk.
- Beriman kepada hari Kiamat
Perlu dijelaskan pada dasarnya rukun Islam adalah amalan lahiriah yang berdampak pada amal batin. Sebagai contoh tentang Shalat, bahwa Shalat adalah amalan lahiriah yang berdampak pada amal batin, bahwa Shalat memiliki rukun-rukun tertentu misalnya berdiri dengan benar, takbiratul ihram, ruku’, sujud dan lain-lain. Semua hal tersebut merupakan amal lahiriah, dan selanjutnya orang yang melakukan Shalat diperintah untuk berlaku khusyu.
Adapun berlaku khusyu adalah merupakan amal batin, sebaliknya rukun Iman pada dasarnya merupakan amal batiniah yang berdampak pada amal lahiriah, contohnya percaya kepada kitab-kitab-Nya, mempercayai Al qur’an adalah wahyu yang datang dari Allah, merupakan amal batiniah dan kepada orang yang beriman mereka tidak hanya diperintah untuk percaya kepada Al Qur’an tetapi mereka juga diperintah untuk mengamalkan isi Al qur’an, diantaranya tidak berzina, tidak mencuri, tidak mabuk, semua hal tersebut merupakan amal lahiriah.
Selanjutnya Nabi menjelaskan dalam hadits beliau bahwa iman memiliki 77 cabang, maka dalam kitab ini akan dijelaskan tentang 77 cabang iman. Perlu diketahui Nabi hanya menjelaskan bahwa iman terdiri dari 77 cabang iman tetapi Nabi tidak menjelaskan secara rinci hal tersebut. Maka narasumber mencoba mengumpulkan data pada Al qur’an dan data pada hadits Nabi tentang 77 cabang iman yang akan diterangkan.
- Tujuhpuluh Tujuh Cabang Iman
Hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya :
“Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah SAW, bersabda: “Iman mempunyai lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang utama (batang) mengucapkan :“Laa Ilaaha Ilaallah” dan yang paling rendah menyingkirkan bahaya dari jalan dan malu adalah salah satu cabang dari Iman. (HR : Muslim No. 30, Terjemahan Shahih Muslim hal 26-27)
- 77 Cabang Iman
- Iman kepada Allah dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengikuti Sunnah-Nya
- Iman kepada Rasul-Rasul-Nya dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengikuti Sunnahnya
- Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengenali tugas-tugasnya
- Iman kepada kitab-kitab-Nya dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti anjurannya dan menjauhi seluruh larangannya
- Iman kepada Qadar baik dan Qadar buruk serta bertawakkal dalam menerimanya
- Iman kepada hari kiamat dan bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menghadapinya
- Iman kepada Surga dan Neraka
- Cinta kepada Allah
- Takut kepada Allah
- Berpengharapan kepada Allah
- Mencintai Nabi SAW
- Memuliakan Nabi SAW
- Menuntut Ilmu
- Mengajar Ilmu
- Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman
- Bersuci
- Wara’ (Berhati-hati dari dosa)
- Berzikir
- Istiqomah (berketetapan dalam Iman)
- Tawadhuk (rendah hati, tidak takabur)
- Jihad
- Tabah dan haram meninggalkan medan perang
- Menyerahkan rampasan perang kepada Imam
- Memerdekakan budak
- Kafarat (denda dosa)
- Memenuhi janji dan Nadzar
- Mensyukuri nikmat
- Menjaga lidah dari berkata nista dll
- Amanat (dapat dipercaya, tidak munafik)
- Tidak membunuh dengan tidak haq (benar)
- Menjaga kehormatan diri
- Menghindarkan diri dari haram
- Tidak memakai pakaian terlarang
- Tidak meminum khamer
- Tidak berjudi
- Tidak berzina
- Tidak mencuri
- Hemat
- Menghindari perbuatan fasik
- Tidak memfitnah
- Dilarang riya (pamer)
- Taubat
- Qurban
- Berbakti dan taat kepada Imam
- Wajib berjama’ah
- Melaksanakan keadilan
- Tabliq (syi’ar Islam)
- Malu
- Berbakti kepada orang tua
- Silaturahmi
- Baik terhadap hamba sahaya
- Berbai’at kepada Imam
- Kewajiban menafkahi keluarga
- Menebar dan menjawab salam
- Menengok orang sakit
- Menshalati dan menguburkan jenasah orang Islam
- Mendoakan orang bersin
- Tidak berkasih sayang dengan orang yang tidak beriman
- Menghormati tetangga
- Memuliakan tamu
- Menutupi aib sesama Muslim
- Sabar
- Zuhud (tidak menjadi budak dunia)
- Dermawan (gemar bersedekah, infak, memberi hadiah dll)
- Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua
- Mendamaikan orang yang bersengketa
- Kasih sayang terhadap sesama Muslim
- Tidak Sum’ah (Bangga diri)
- Tidak Ujub (Bangga atas perbuatan)
- Tidak putus asa
- Tidak Syirik (mempersekutukan Allah)
- Tidak melakukan Riba (membungakan Harta)
- Nikah
- Tidak melakukan Masturbasi (onani)
- Tidak mendatangi kahin (Dukun)
- Tidak mengkhayal dan berangan-angan
- Mnjaga aurat .
Sesudah penjelasan tentang 77 cabang iman maka selanjutnya Nabi menjelaskan bahwa ranting iman sangat banyak tidak berbilang. Yang dimaksud ranting iman adalah perilaku amal kebajikan diluar 77 cabang iman yang sudah dijelaskan, misalnya membuang sesuatu yang berbahaya dari tengah jalan, masuk WC kaki kiri dahulu dan keluarnya kaki kanan dahulu, makan tidak sampai kenyang dan lain-lain perilaku iman yang merupakan ranting iman yang tidak dapat diterangkan semuanya. Maka orang beriman berkewajiban melaksanakan 6 rukun iman dan melaksanakan 77 cabang iman dan juga berusaha untuk melakukan dan memenuhi semua anjuran dan larangan yang terkandung dalam ranting iman.