Pj. Bupati Bener Meriah terima penghargaan Dari Menteri Nadiem Makarim, Ini alasannya

  • Bagikan

Bener meriah| Brasnews.net

Hanya 20 kepala Daerah di Level Nasional, Pj. Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si menjadi salah satu Penerima Penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Secara langsung Mendikbudristek itu menyerahkan penghargaan tersebut pada acara pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) pada Kamis (2/5/2024) di Jakarta.

Penghargaan tingkat Nasional itu diberikan atas dedikasi Penjabat Bupati Bener Meriah dalam mendukung, bekerjasama, dan kontribusinya dalam menyukseskan Program pelestarian bahasa daerah dalam platform merdeka belajar Episode Ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah.

Baca juga beritanya  Komit Menjaga keamanan dan ketertiban di bulan Ramadhan, Ini upaya TNI-Polri dan Pemko Lhokseumawe

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada kepala Daerah yang sudah mendukung melestarikan bahasa daerah guna melestarikan budaya indonesia, ia juga berharap Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) ini mampu membangkitkan penggunaan bahasa daerah secara nasional.

Usai terima Penghargaan, Pj. Bupati Bener Meriah mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim yang mendukung Revitalisasi Bahasa Daerah diwilayah yang ia pimpin. “ kami ucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang mendukung revitalisasi bahasa daerah di Kabupaten Bener Meriah, mulai Balai Bahasa Provinsi Aceh, Jajaran Pemerintah Daerah, Tim Maestro Revitalisasi Bahasa saudara Turham AG, Hamdan, Munawir dan Kawan-kawan, serta seluruh masyarakat Kabupaten Bener Meriah”, ucap Haili Yoga yang di dampingi Pj. Sekda Bener Meriah, Khairmansyah.

Baca juga beritanya  Kesbangpol Bireuen Sosialisasi Regulasi Peraturan Tentang Ormas

Ditambahkannya lagi, “ Menjadi sebuah kebanggaan bagi kami didaerah dalam melestarikan bahasa gayo melalui berbagai lini, mewajibkan pembelajaran bahasa daerah pada dunia pendidikan, di Pemerintahan dengan mewajibkan satu hari berbahasa gayo, hal tersebut guna bahasa ibu atau bahasa gayo ini tidak akan punah tergerus oleh kemajuan teknologi, mudah-mudahan ini akan menjadi perhatian kita bersama”, tutupnya.

Baca juga beritanya  Sempat di Banggakan, Taman Kura-kura Tubaba Terbengkalai

Rahmat Ramadhan

  • Bagikan