Bener Meriah | Brasnews.net
Kepolisian Resor Bener Meriah resmi meluncurkan program bertajuk Magrib Rabu Berkah (Mubarokah), pada Rabu malam (30/7/2025), di Masjid Agung Babussalam, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara Polres, IAIN, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam membangun ruang dialog keagamaan dan sosial secara rutin setiap pekan.
Kapolres Bener Meriah AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi dan membahas berbagai persoalan sosial yang tengah dihadapi masyarakat.
“Program ini lahir dari niat bersama untuk memperbaiki berbagai permasalahan sosial di Bener Meriah. Malam ini kita mulai dari Masjid Agung Babussalam, dan akan kita lanjutkan ke masjid-masjid lainnya setiap Rabu,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut, AKBP Aris mengungkapkan keprihatinan atas maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di wilayah Bener Meriah. Ia mencatat, selama tahun 2024 terdapat 22 kasus, dan hingga Juli 2025 telah terjadi 9 kasus serupa. Menurutnya, beberapa faktor penyebabnya antara lain adalah trauma masa kecil, pengaruh tontonan pornografi, pergaulan bebas, dan pernikahan dini.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan dan memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak kita,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolres Kompol dr. Syabirin, S.H., M.Si., para pejabat utama Polres Bener Meriah, jajaran Pemda, Rektor IAIN Aceh Tengah Prof. Dr. H. Ridwan Nurdin, M.C.L., dan para jemaah salat Magrib.
Sementara itu Asisten III Setdakab Bener Meriah Khairmansyah, M.Si., yang hadir mewakili Pemerintah Daerah menyambut baik peluncuran program ini. Ia berharap Magrib Rabu Berkah bisa menjadi agenda rutin yang menguatkan nilai-nilai keislaman dan kebersamaan masyarakat.
“Ini adalah momen yang tepat untuk memperkuat kolaborasi dan semangat gotong royong demi kemajuan daerah kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor IAIN Aceh Tengah, Prof. Dr. H. Ridwan Nurdin, M.C.L. secara resmi melaunching program ini. Ia menekankan pentingnya sinergi dalam menyelesaikan masalah sosial, serta mengingatkan bahwa kejahatan terjadi bukan karena bakat, melainkan karena adanya kesempatan.
“Jika kita tidak segera turun tangan, kita bisa membayangkan bagaimana kondisi masyarakat kita 10 tahun ke depan. Program ini harus menjadi gerakan bersama dan berkelanjutan,” tegasnya.