Sejumlah Paket Belanja DLHD Tubaba Terindikasi Syarat Bermasalah

  • Bagikan

Tulang Bawang Barat,Brasnews.net

Sejumlah 5 Paket Anggaran Belanja di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yaitu Paket Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator, Paket Belanja Jasa Petugas Kebersihan Kebersihan, Paket Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan dan Paket Belanja Bahan-Bahan Lainnya Diduga Kuat Terindikasi Berlumur Masalah.

Pasalnya, pada tahun 2023 DLHD Tubaba menganggarkan Dana mencapai puluhan juta rupiah untuk Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator.
Selanjutnya, pada tahun 2024 DLHD Tubaba kembali menganggarkan dana hingga puluhan juta rupiah untuk Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator.

Anehnya, meskipun tiap tahun DLHD menganggarkan dana untuk Pemeliharaan Excavator.
Akan tetapi, excavator milik DLHD Tubaba tersebut tetap dalam keadaan rusak, hal itu begitu terlihat jelas dari kondisi excavator tersebut dalam keadaan mangkrak, rusak dan tidak berfungsi.

Kemudian, DLHD Tubaba juga menganggarkan dana dengan besaran mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 Paket Belanja Jasa Petugas Kebersihan Kebersihan melalui Penyedia dengan jadwal pelaksanaan kontrak mulai Januari 2024 hingga akhir Desember 2024 yang di tetapkan dengan metode pengadaan langsung.

Baca juga beritanya  Personel Batalyon Infanteri 114/Satria Musara. Raih Juara 3 Lomba Lari 5 KM. Bank Aceh Bhayangkara Run 2024

Namun, dalam pelaksanaan Diduga kuat terindikasi adanya Mark Up Anggaran. Hal itu begitu begitu terlihat jelas dari kondisi dilapangan, sampah tetap terlihat menumpuk, membusuk hingga menimbulkan aroma yang tidak sedap. Hal itu disebabkan jadwal pengangkutan sampah di tetapkan dengan jadwal yang tidak menentu. dengan rentang waktu kerja 2 sampai 3 hari saja dalam seminggu. Sehingga Belanja Petugas Kebersihan DLHD Tubaba Diduga Kuat Terindikasi mengarah pada Dugaan Mark Up.

Meskipun, DLHD telah menganggarkan dana dengan nilai ratusan juta rupiah untuk belanja jasa petugas kebersihan melalui Penyedia. Akan tetapi DLHD Tubaba tetap menganggarkan paket pekerjaan yang di pusatkan untuk Paket Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan dan Peket Pekerjaan Plastik Sampah; Keranjang Sampah. Sehingga diantara anggaran belanja sebagaimana tersebut di atas terindikasi mengarah adanya Dugaan Tumpang Tindih Anggaran

Baca juga beritanya  Teuku Reza Fahlevi Pj. Bupati Simeulue Lantik Dua Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahanan Daerah (PPUPD)

Berdasarkan, data yang di peroleh Media pada laman https://sirup.lkpp.go.id/sirup/home/penyediaSatker?idSatker=101791 di dapati, selama dua tahun terakhir ini DLHD menganggarkan dana sekitar Rp. 859.930.000,- yang di pusatkan pada 5 paket Pengadaan dengan jenis kegiatan terurai sebagai berikut.

Pada tahun 2023 DLHD menganggarkan Dana untuk 1
Paket Pemeliharaan Excavator.
Volume Pekerjaan 1 Unit / Tahun
Uraian Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 20.000.000
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung.

Selanjutnya tahun 2024 DLHD menganggarkan dana untuk 4 paket Pengadaan diantaranya.
1. Paket Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Spesifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Total Pagu 20.000.000
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung.
2.Paket Pekerjaan Petugas Kebersihan;
Spesifikasi Pekerjaan Petugas Kebersihan;
Total Pagu 622.200.000.
3. Paket Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan;
Spesifikasi Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 163.680.000
4. Nama Paket Belanja Bahan-Bahan Lainnya
Spesifikasi Pekerjaan Plastik Sampah; Keranjang Sampah;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 34.050.000.

Poniyem, salah seorang pedagang pasar daya murni Tubaba mengaku pengangkutan sampah yang di berlakukan di pasar dua hingga tiga kali saja dalam seminggu.
“Dua kali, maksimal tiga kali dalam seminggu sampahnya di angkut” kata Poniyem.

Baca juga beritanya  Gebrakan Direktorat Narkotika Bareskrim Dalam Mengungkap Dan Gagalkan Peredaran Narkoba Internasional Mendapat Apresiasi BPI KPNPA RI

Menurut Poniyem, kurang maksimalnya pengangkutan sampah pasar tersebut yang menyebabkan sampah menumpuk, membusuk sehingga menimbulkan aroma kurang sedap yang mengganggu kenyamanan.

“Ga tentu waktu pengambilan sampahnya, Kalau nyaman sih tidak, ini karena masih kemarau coba kalau turun hujan baunya parah kemana mana” keluhnya

Senada disampaikan, Robi salah seorang warga pulung kencana di lokasi pasar menjelaskan jadwal pengangkutan sampah pasar tidak pasti sehingga menyebabkan sampah pasar tetap menumpuk
” Ga pasti bang untuk pengangkutan sampahnya, kadang maksimal seminggu dua kali, mungkin kurangnya petugas kebersihan atau apa kendalanya kami tidak tahu” kata dia.

Hingga berita diterbitkan Kepala DLHD, PPK, dan PPTK kegiatan belum berhasil di mintai keterangan, dikonfirmasi via WhatsApp belum mendapat Balasan.(Eki)

  • Bagikan