Aceh Tengah | Brasnews.net
Tokoh Budaya Aceh Tengah, Yakup Saba, meminta Pj Bupati Bener Meriah agar serius dan segera menyelesaikan permasalahan pembongkaran Makam Kuno leluhur Gayo yang ada di Krueng Keureuto.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa Pj Bupati Bener Meriah pernah menyampaikan kepada Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) bahwa 3 poin tuntutan dari Ahli Waris (Aliansi Masyarakat Gayo) telah disanggupi Pihak BWS untuk dilaksanakan.
Namun nyatanya setelah Ahli Waris dan Aliansi Masyarakat Gayo bertemu dengan Pihak BWS dan PT. Brantas di Takengon pada tanggal 23 November 2023 lalu, ternyata apa yang disampaikan Pj Bupati Bener Meriah itu tidak sesuai dengan fakta pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Permohonan pertemuan oleh BWS dengan pihak Ahli Waris Pang Kilet, ternyata diisi dengan mengulang diskusi yang kurang berbobot, karena esensi jawaban dari hal yang di diskusikan tersebut sejak pertengahan Agustus 2023 telah diketahui jawabannya.
BWS menyampaikan kembali bahwa makam itu akan terkena elevasi air, opsi rekayasa teknis susah untuk dilakukan, topografinya tidak mendukung, dan alasan-alasan lain yang intinya mengarah pada membuka kembali opsi relokasi makam.
“Lebih kurang 10 Hari sudah berlalu, hasil pertemuan ini sesungguhnya telah diketahui oleh Sekda Bener Meriah, namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut yang kongkrit untuk mengawal lebih lanjut poin 2 dan 3 dari tuntutan ahli waris Pang Kilet dan Aliansi Masyarakat Gayo”, ucap Yakup Saba.
“Kami selaku Pemuda dan Masyarakat Gayo merasa aneh dengan sikap Pemerintah Bener Meriah ini, mereka seperti menyepelekan persoalan ini”, terang Yakup saba.
Sikap seperti ini sesungguhnya sangat berbahaya bagi Pihak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, karena persoalan ini sesungguhnya sangat serius karena didalamnya mengandung muatan identitas dan sejarah, ujarnya.
Yakup Saba, selaku Tokoh Budaya Gayo Aceh Tengah meminta dengan tegas agar Pemda Bener Meriah serius mengawal proses dan menyelesaikan persoalan ini.
Jika tidak akan muncul praduga ngeri-ngeri sedap dari berbagai pihak dan masalah akan semakin membesar, tutup Yakup Saba.(GL)