Pidie Brasnews.net 3 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Kesehatan menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan dasar. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Dwi Wijaya, secara resmi mendorong seluruh Puskesmas di wilayahnya untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Transformasi ini bukan sekadar penyesuaian sistem, tetapi perubahan paradigma dalam pengelolaan layanan, dari birokrasi konvensional menuju tata kelola yang lebih fleksibel, transparan, dan berorientasi pada mutu. Salah satu titik terang dari langkah besar ini terlihat di UPTD Puskesmas Mane, yang menjadi contoh nyata sinergi dan kesungguhan dalam membangun fondasi BLUD yang sehat.
*_Sinergi Pembinaan: Monev Dinkes Pidie Perkuat Fondasi BLUD di Puskesmas Mane_*
Pada 31 Juli 2025, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie mengunjungi Puskesmas Mane sebagai bagian dari pembinaan sistem BLUD. Kegiatan ini bersifat edukatif dan menyeluruh, menyentuh setiap aspek layanan dan manajemen puskesmas.
_*Sambutan Kepala Puskesmas: Tantangan Jadi Pemicu Perubahan*_
Kepala Puskesmas Mane, Rinaldi, SKM, membuka kegiatan dengan paparan profil wilayah kerja dan struktur tenaga. Kecamatan Mane memiliki 4 desa dengan populasi 9.313 jiwa. Ia menyampaikan keterbatasan tenaga medis, termasuk kosongnya formasi laboratorium dan dokter gigi. Namun, tantangan ini justru dijadikan dorongan untuk memperkuat sistem internal.
> “Meskipun dengan keterbatasan tenaga, kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik. Tantangan ini kami jadikan pemicu untuk memperkuat sistem,” tegas Rinaldi.
_*Mutia Kurniawati: BLUD Itu Kekuatan, Bukan Beban*_
Mutia Kurniawati, SKM, M.Kes, Administrator Kesehatan Ahli Muda dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, menekankan pentingnya pemahaman BLUD sebagai sistem yang memberikan keleluasaan, bukan beban.
> “BLUD itu fleksibel, bukan beban. Asal memahami tupoksi dan tanggung jawab, fleksibilitas ini justru menjadi kekuatan,” ujarnya.
“Kami senang bisa ke Mane. Walaupun jauh, alamnya indah dan timnya sangat bersemangat. Lelah kami pun hilang.”
*_Pembinaan Menyeluruh: Manajemen, Keuangan, SDM, dan Sarpras_*
Tim Monev terbagi dalam beberapa klaster sesuai bidang, melakukan pembinaan yang terstruktur dan mendalam:
_*Pembinaan UKM dan UKP oleh Mutia Kurniawati di Ruang Aula*_
Di ruang aula utama, Mutia Kurniawati memimpin langsung pembinaan terhadap pelaksanaan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan). Kegiatan ini melibatkan secara aktif para Penanggung Jawab Klaster dan PJ Program, mulai dari Gizi, Promkes, KIA, Imunisasi, hingga Penyakit Menular dan Tidak Menular.
Mutia membedah satu per satu dokumen, mengevaluasi kesesuaian antara laporan kegiatan, perencanaan, dan realisasi anggaran. Diskusi berlangsung terbuka, dinamis, dan penuh edukasi. Beliau tidak hanya memeriksa, tetapi juga memberi pengarahan strategis tentang integrasi antarprogram dalam mendukung efisiensi BLUD.
> “Pembinaan ini sangat detail. Setiap program harus saling mendukung, bukan jalan sendiri. Kuatkan sinergi lintas klaster agar pelayanan lebih efektif,” tegas Mutia.
Para PJ program tampak antusias, mencatat dan berdiskusi aktif dalam setiap sesi tanya jawab. Tidak sedikit yang menyampaikan rasa terbantu dan tercerahkan atas arahan yang diberikan.
*_Manajemen dan Perencanaan oleh Mustari, SKM, MM_*
Di ruang kepala puskesmas, Mustari memberikan pembinaan terhadap struktur manajemen: KPA, PPK, PPTK, dan bendahara. Ia berdialog langsung dengan Cut Ahmad, PPTK Puskesmas Mane, mengenai alur penganggaran, belanja kegiatan, serta pelaporan BLUD.
> “Perencanaan harus realistis dan bertanggung jawab. Pahami SOP dan pastikan alur kerja terhubung dengan rencana kegiatan,” ujarnya.
“Luar biasa PPTK Mane, enerjik, detail, dan terbuka menerima arahan,” tambahnya.
*_Keuangan dan Administrasi BLUD oleh Dora Mutiara, SE_*
Dora Mutiara fokus pada sistem keuangan: RBA, kas, bukti belanja, hingga pelaporan akuntabel.
> “Keuangan BLUD itu fleksibel tapi tetap harus tertib. Semua harus terdata, terdokumentasi, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya saat memeriksa bukti dokumen keuangan.
_*SDM, Sarpras, dan Aspak oleh Raziah, SKM*_
Raziah menjadi pembina untuk SDM, Sarpras (Sarana dan Prasarana), serta Aplikasi Aspak. Ia memeriksa dokumen input barang milik daerah (BMD), validasi kondisi aset, dan ketertiban data pada aplikasi nasional Aspak.
> “Sarana dan prasarana bukan sekadar benda. Ia bagian dari sistem pelayanan. Pengelolaannya harus efisien, tertib, dan terpantau,” jelasnya.
“Kedisiplinan dalam menginput data di Aspak menentukan akurasi kebutuhan ke depan, bahkan mempengaruhi pengadaan pusat,” tegasnya.
*_Penutupan: Dari Evaluasi Menuju Motivasi_*
Kegiatan ditutup dengan penuh semangat dan rasa syukur. Seluruh tim Puskesmas Mane menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan pembinaan yang menyeluruh.
> “Kunjungan ini memberi arah, bukan sekadar evaluasi. Kami merasa tercerahkan dan termotivasi,” ungkap salah satu staf Puskesmas Mane.
*_Pesan penutup dari tim Monev pun menggugah:_*
> “BLUD bukan hanya sistem administratif. Ini adalah tanggung jawab moral kita untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.”
*_Dari Mane untuk Kabupaten: Pidie Siap Melangkah Maju_*
Dengan dorongan Plt Kadis dr. Dwi Wijaya dan pembinaan teknis yang mendalam, seluruh Puskesmas di Kabupaten Pidie kini sedang bersiap secara nyata menuju transformasi BLUD. Puskesmas Mane menjadi bukti bahwa tata kelola BLUD yang sehat bisa tumbuh dari wilayah terpencil, asalkan ditopang oleh kemauan, arahan, dan semangat kolaboratif.
Pidie bukan hanya bergerak, tapi sedang berbenah untuk menjadi daerah dengan layanan kesehatan dasar yang profesional, akuntabel, dan tangguh.