Warga Desa Meurandeh Manyak Payed, Keluhkan Kondisi Jembatan Penghubung

  • Bagikan

Aceh Tamiang | brasnews.net — Jembatan Bili berlantai Besi Plat penghubung menuju Desa Meurandeh Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh dalam kondisi darurat untuk dilintasi masyarakat

Jembatan diperkirakan sudah berstatus darurat alias rawan dilintasi itu diketahui panjang 75 meter, lebar 4 meter, kedalaman atas ke bawah 15 meter dengan kondisi kedalaman air Sungai 15 meter itu menurut warga Desa Meurandeh, Kamis (18/04/24) malam telan korban.

“Benar, warga laporkan ke saya bahwa tadi malam, Kamis, 18 April 2024 ada korban melintas di jembatan Bili penghubung menuju Desa Meurandeh Manyak Payed jatuh ke Sungai karena kondisi fisik jembatan sudah sangat memprihatinkan,” ujar Murtala, Jubir DPW PA Aceh Tamiang.

Baca juga beritanya  Pangdam Iskandar Muda Terima Silaturahmi dari Rektor IAIN Langsa

Kata Murtala, diketahui juga mantan Dan Ops GAM wilayah Teumieng masa konflik, jika terlihat sepintas nampak seperti masih biasa saja kondisi jembatan Bili sebagai penghubung lalu lintas ke Desa Meurandeh dari Desa Meunasah Paya itu.

“Saat melintasi kata masyarakat kepada kami, kondisi jembatan Bili itu sudah sangat darurat dan sudah harus diprioritaskan untuk dibangun baru agar tidak bertambah banyak telan korban jiwa jatuh ke dalam sungai saat melintas,” jelas Murtala kepada media.

Jubir DPW PA Kabupaten Aceh Tamiang minta kepada instansi terkait di kabupaten berjuluk Bumi Muda Sedia itu agar segera turun ke lapangan untuk memastikan kondisi jembatan Bili tersebut dan mumpung ini saatnya untuk melakukan usulan anggaran untuk tahun 2025 mendatang.

Baca juga beritanya  Kapolsek Samudera Pantau Banjir di Tiga Desa

Ia berharap kepada pihak instansi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tamiang agar serius dan prioritas terhadap tindak lanjut keadaan jembatan penghubung lalu lintas Desa Meurandeh Kecamatan Manyak Payed tersebut.

“Semua itu untuk menghindari dan meminimalisir jatuh korban berikutnya serta jika jatuh ke dalam sungai dibawah jembatan itu korban rawan untuk selamat karena kedalaman sungai capai 15 meter, apa lagi jika tidak mampu berenang,” tambah Murtala.

Zulkifli akrab disapa Zoel, warga Desa Meurandeh Kecamatan Manyak Payed kepada awak media mengeluhkan, “Kami masyarakat Desa Meurandeh sudah trauma saat melintasi jembatan Bili menghubungkan desa kami ke Desa Paya, apalagi setelah adanya korban jatuh dari jembatan kedalam sungai,” keluhnya.

Baca juga beritanya  HIPMI MEDAN PASTIKAN SIAP KAWAL WAKETUM BPP HIPMI "BOBBY NASUTION" JADI GUBSU

Sambung Zoel, yang sangat rawan dan memprihatinkan selain kondisi lantai, kerangka fisik bagian bawah lantai sudah sangat tidak layak dan terkesan keropos sehingga kalau dilintasi kerangka fisik jembatan goyang serta bersuara besi-besinya.

“Kami minta kepada pihak pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Pemerintah Aceh agar segera membangun kembali jembatan lintas penghubung ke Desa Meurandeh karena itu jembatan satu-satunya lalu lintas masyarakat,” kata Bang Zoel.

“Kami masyarakat sangat berharap kepada pihak pemerintah agar benar-benar melihat kebutuhan kami warga pedalaman dan terpencil ini, kami juga tidak menginginkan bertambah lagi korban jatuh ke dalam sungai di jembatan Bili itu bila pemerintah tidak segera memperbaikinya,” ungkap Zulkifli. (CT)

  • Bagikan