Harta Itu Titipan Pasti Akan Kembali KepadaNya

  • Bagikan

Sulawesi-Brasnews.Net

Gaees, apa yang kita miliki saat ini sejati-nya bukan-lah benar-benar milik kita. Rumah, tanah, anak, keluarga besar, ilmu, makanan, minuman, dan harta benda lain-nya sejati-nya bukan-lah milik kita, Senin(22/04/2024).

Ibarat penjaga parkir kendaraan, kita hanya dititipi saja. Karena hanya dititipi saja, berarti semua yang disebut-kan sebelum-nya bukan-nya milik kita. Suatu saat, sang pemilik yang sesungguh-nya (Allah SWT.) Akan meminta kembali dan mengambil-nya.

“Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan ada-lah (pengetahuan) Allah maha meliputi segala sesuatu.”(Q.S.An-nisa:126).

Karena kita status-nya hanya di titipi saja, maka kita harus relah dan ikhlas apabila suatu saat nanti kita duga apa di titipi itu di ambil lagi oleh meskipun misal-nya kita tak ingin semua itu pergi kehidupan kita. Meskipun rasa-nya berat, menyedihkan, dan menyakitkan. Namun, tetap harus yakin bahwa segala ketetapan Allah SWT. Itu ada-lah baik bagi kita.

Allah SWT. Berfirman,”mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”(Q.S.Al-Baqarah:216).

Baca juga beritanya  Dispar Bener Meriah Luncurkan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata

Seperti petugas parkir kendaraan, apakah petugas parkir akan menyombongkan diri kepada rekan-rekan-nya bahwa kendaraan yang berada diparkirannya ada-lah kendaraan milik-nya ? Tampak-nya tidak, ada petugas parkir yang sombong dengan kendaraan yang bukan milik-nya.

Hanya petugas parkir yang tidak tahu diri yang menyombongkan kendaraan bukan milik-nya kepada orang lain. Hanya petugas parkir yang tidak tahu malu, yang sampai marah-marah ketika pemilik kendaraan mengambil kendaraan-nya.

Gaees, sejati-nya kita-lah petugas parkir itu. Didunia ini, semua-nya ada-lah titipan Allah SWT. Tidak ada yang benar-benar menjadi milik kita. Apa yang melekat pada kita di dunia ini suatu saat akan meninggalkan kita. Atau mungkin kita yang meninggalkan-nya.

Semua fana, sementara, dan tak kekal. Hanya amal shaleh-lah yang akan kita bawa dan menjadi bekal hingga akhirat nanti.

Bagaimana Hukum Bersedekah Dengan Harta Yang Haram ?

Lalu, mengapa kita masih menyombongkan diri dunia ini ? Padahal Allah SWT. Sangat membenci orang yang sombong nan angkuh.

“Dan jangan-lah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan jangan-lah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguh-nya Allah SWT, tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(Q.S. Luqman:18).

Baca juga beritanya  DISPARPORA GELAR FUN BIKE & FUN WALK HARI JADI ACEH TAMIANG KE-22

Karena Titipan, Maka Harus Amanah,

Gaees, karena apa yang seakan-akan milik kita ini ada-lah titipan dari-nya, maka kita harus amanah dengan menjaga sebaik mungkin titipan dari-nya. Jangan kecewakan sang pemilik dan membuat kepunyaan-nya rusak dan tidak terawat.

Sebab semua ini ada-lah titipan, maka kita harus bertanggung jawab dengan sebaik mungkin. Kita ikuti keinginan-nya dan perintah-nya agar ia senang dan bangga terhadap kita.

Nizab Harta Tabungan,

Jika ia ingin mata yang ada pada kita digunakan untuk melihat yang baik-baik dan halal, maka lakukan-lah.

Jika ia ingin lidah dan mulut yang ada pada kita digunakan untuk berbicara dan makan sesuatu yang sehat halal, maka lakukan-lah.

Jika ia ingin harta yang ada pada kita disedekahkan dan dikeluarkan zakat-nya, maka lakukan-lah.

Lakukan-lah sesuatu keinginan dan petunjuk pemilik-nya. Tugas kita hanya mengerjakan-nya.

Mengapa ? Seperti yang sudah disinggung sebelum-nya, karena kita hanya dititipi saja. Punya hak untuk menyalagunakan titipan-nya.

Baca juga beritanya  Patroli Satuan Samapta Polresta Manado Lakukan Pemantauan Pengisian BBM Solar di SPBU Sario

Lalu, bagaimana cara-nya kita tahu apa yang harus kita lakukan ? Pelajari-lah Al-Qur’an dan as-sunnah karena dari sana-lah kita akan mendapatkan jawaban-nya.

Harta Juga Titipan,

Gaees, salah satu hal yang dititipipkan kepada kita ada-lah harta. Tampa izin-nya, maka tidak mungkin kita berharta benda. Meskipun kita telah bersusah payah kerja banting tulang pagi hingga malam, jika Allah SWT. Yang menitipkan harta benda itu kepada kita untuk kita kelola dengan baik sesuai dengan keinginan-nya.

Salah satu hal yang diinginkan-nya ada-lah ditunaikan zakat-nya. Karena sesungguh-nya ada hak orang lain dalam harta yang dititipkan Allah SWT. Kepada kita.

Allah SWT, Berfirman,”Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang tidak meminta-minta).”Q.S.Adz.Dzaariyat:19).

Gaees, yang-lah bahwa harta yang melekat pada diri kita tidak-lah abadi. Harta itu pun tidak akan dibawa mati. Suatu saat harta itu bisa menjadi bekal kita diakhirat, maka gunakan-lah untuk bersedekah dan tunaikan-lah zakat-nya. Jadikan-lah harta yang dititipkan-nya bisa bermanfaat bagi kita, membawa kita kepada surga-nya.

(Ammi Tafsir).

  • Bagikan