Sulawesi | Brasnews.Net
Gaees, Hingga kini, masih banyak diantara umat Islam yang belum melaksanakan shalat secara benar sesuai firman Allah dan hadits Nabi Muhammad Saw. Kenapa ? Jawabannya beragam dan macam-macam sesuai seleranya masing-masing. Rabu (08/05/2024).
Padahal shalat sebagai pembuktian ketundukan dan penghambaan diri terhadap Allah. Disisi lain juga bisa dikatakan shalat sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat dari Allah yang Maha Besar. Seperti nikmat penciptaan makhluk. Maksudnya Allah telah menjadikan manusia dengan bentuk yang paling sempurna, hingga tak seorang pun berharap diciptakan dengan selain bentuk ini. Allah Berfirman, yang artinya:”Sungguh kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.”
Begitu juga dengan nikmat sehat, karena dengan kesehatan anggota badan, seseorang mampu berbuat banyak kebajikan. Termasuk didalamnya nikmat pemberian sendi-sendi yang elatis dalam anatomi tubuh yang sempurna sehingga dapat difungsikan dalam kondisi apapun. Sehingga Allah .Memerintahkan kita untuk menggunakan nikmat-nikmat itu dalam kepatuhan. Tegasnya shalat , kita padukan anggota badan, lisan, hati serta jiwa untuk berlutut dan memuja kepada-nya agar semua anggota dapat mensyukuri nikmat yang ada.
Kemudian nikmat dan manfaat lainnya, shalat akan memberikan manfaat atau hikmah yang akan dirasakan para ahli shalat baik di dunia dan di akhirat kelak, apabila melaksanakannya dengan sempurna, memenuhi syarat rukun, ksusyuk dan ikhlas karena Allah SWT.
Selanjutnya arti shalat bisa kita pahami, sebagai ibadah yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu,” memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
Kalau demikian, banyak yang shalat, tapi tidak melaksanakannya. Banyak orang yang shalat dengan sempurna rukun, syarat dan sunnahnya namun tidak sedikit yang tidak menghayati arti dan tujuan shalatnya.
Jadi wajar jika banyak masalah di tubuh umat Islam saat ini. Bisa jadi permasalah awal dan utama adalah karena shalatnya yang belum sempurna, belum memenuhi syarat rukun, khusuk dan ikhlas, sehingga shalat yang dilaksanakan selama ini belum memberikan dampak positif yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf (7):59.”Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia- nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
Yang jelas ibadah shalat memeliki kedudukan yang utama dalam keseluruhan ibadah kepada Allah. Dari beberapa hadits Rasul yang menjelaskan kedudukan shalat dapat disimpulkan:
1.Shalat merupakan “mi’rajul mukminin”(mikrajnya orang-orang beriman)
2.Shalat sebagai tiangnya agama, barangsiapa menegakkan shalat berarti telah menegakkan agama, dan barangsiapa meninggalkan shalat berarti merusak agama
3.Shalat sebagai amal ibadah yang membedakan amal ibadah yang membedakan antara umat Islam dan orang kafir (al-farqu’abdi walkufri)
4.Shalat merupakan ibadah yang pertama dihizab (diperhitungkan) di Yaumil qiyamah ( hari kiamat).
Apabila orang Islam telah menegakkan shalat secara sempurna (syarat rukunnya), Khusyu, dan ikhlas dalam pengamalannya, maka shalat tersebut akan memberikan dampak yang positif terhadap suasana bathin. Kondisi ini amat mendukung bagi terbentuknya kepribadian (personality) yang utuh, sehat, produktif, atau efektif. Kepribadian yang efektif itu mempunyai ciri-ciri.
1.Kometmen terhadap nilai-nilai agama
2.Konsisten atau Istiqomah dalam kebenaran
3.Kontrol diri (self-control) dari dorongan hawa nafsu
4.Kreatif, banyak ide a atau gagasan dalam menebarkan kebenaran atau kebaikan
5.Kimpeten dalam mengamalkan agama
Permasalahannya adalah, apakah kita dan masyarakat bangsa ini telah mewarnai kehidupan sekitarnya sebagai bentuk”efek samping” dan shalat ? Lalu mengapa bangsa ini masih dilanda kemiskinan moral dan materiil ?.Jawabannya beragam
Jadi sebelum terlambat dan di shalatkan, laksanakanlah shalat sesuai tuntunan Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad Saw.wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
(A.Tafsir Sijaya).