UNIKI BIREUEN MENGGELAR KULIAH UMUM DENGAN TEMA : “DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKTIVITAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN”

  • Bagikan

Bireuen| Brasnews.net

Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen melalui Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan menggelar Kuliah Tamu dengan tema “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Pertanian dan Peternakan kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung Serbaguna Kampus UNIKI Bireuen pada tanggal 11 Juni 2024. Kuliah Umum tersebut diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai perwakilan Instansi diantaranya SMK-PP Bireuen, Mahasiswa UNIKI, Dosen UNIKI, Penyluh Pertanian serta Petani dan Peternak acara ini dibuka langsung oleh Ir. Suryani, M.Pt selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UNIKI kemudian acara dipandu oleh Bapak Miza Maulana Selaku Wakil Dekan.

 

Sektor Pertanian dan Peternakan menjadi salah satu sektor strategis di Indonesia. Peran sektor ini sangat penting terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia terutama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan.

 

Sebagai negara agraris, kontribusi sektor pertanian dan peternakan terhadap pertumbuhan perekonomian sudah semakin menurun. Salah satu penyebab penurunannya adalah akibat adanya perubahan iklim yang tidak menentu. Hal ini memberikan dampak besar bagi keberalngsungan usaha pada sektor tersebut.

 

Perubahan iklim global tersebut disebabkan antara lain oleh adanya peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat berbagai aktivitas yang mendorong peningkatan suhu bumi.

 

Perubahan pada iklim global ini mempunyai dampak yang buruk terhadap keberlangsungan pembangunan pertanian dan peternakan. Perubahan iklim tersebut dipengaruhi tiga unsur iklim dan komponen alam yang selalu erat kaitannya dengan kegiatan pertanian dan peternakan, yaitu naiknya suhu udara yang berdampak pada unsur iklim lainnya, terutama kelembapan dan dinamika atmosfer. Selain itu, berubahnya pola curah hujan dan semakin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim (anomaly iklim) seperti El-Nino dan La-Nina.

Baca juga beritanya  POPDA XVII ; CABOR Sepakbola Aceh Timur Kandas Dengan Skor Tunggal Kota Langsa 0-1

 

Terjadinya perubahan iklim tersebut berdampak langsung pada pergeseran musim yang menyulitkan para petani menetukan masa tanam dan masa panen bagi tanaman mereka. Selain itu, fluktuasi suhu dan kelembapan udara yang semakin meningkat dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman.

 

Pengaruh iklim terhadap sektor pertanian dan peternakan yang menjadikan banyak dampak bagi perubahan iklim menjadi isu strategis dikarenakan persoalan ini dapat mengancam kepentingan nasional suatu bangsa. Perubahan temperature secara global memicu terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan, hujan badai ektrem yang dapat menganggu keberlangsungan ritme pertanian dan oeternakan di Indonesia.

 

 

Kuliah Tamu adalah salah satu bentuk pendidikan di perguruan tinggi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar tentang berbagai topik menarik di luar kurikulum utama. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi para peserta untuk terus belajar dan berkembang.

Baca juga beritanya  Untuk Bangunan Gorong-gorong Kuat dan Kokoh, Satgas TMMD Bangun Leneng

 

Ir. Suryani dalm sambutannya menyampaikan Kuliah tamu atau Guest Lecture merupakan kegiatan perkuliahan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang berbagai hal. Sehingga dosen maupun mahasiswanya serta peserta yang hadid berkesempatan memperluas ilmunya. Karena untuk memperoleh pengetahuan ilmiah, tidak hanya dari bagian internal saja, tapi perlu pandangan tambahan dari luar.

 

Dalam Kuliah Tamu tersebut menghadirkan dua orang praktisi pertanian dan peternakan yang handal dan ternama di Aceh sebagai pemeteri yaitu Irham Maulana, SP., M.Si (Agronomis PT. Agri Makmur Pertiwi) dan Rahmat Kartolo, S.Pt., M.Pt (Anggota Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia cabang Aceh).

 

Dalam paparan materinya, Irham Maulana mengulas tentang Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Pertanian Serta Solusi Untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian. Sedangkan Rahmat Kartolo menjelaskan tentang Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Peternakan Serta Solusi Untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Usaha Peternakan, Manajemen Pakan di Musim Ekstrem serta cara Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik.

 

Dalam Manajemen Pakan di Musim Ekstrem dan pembuatan pupuk organik bahan bahan yang digunakan adalah hasil samping pertanian dan hasil samping industri pertanian yang sangat mudah didapatkan disekitar kita dengan harga yang sangat murah karna tidak bersaing dengan makanan manusia, “papar Rahmat Kartolo yang saat ini bertugas sebagai Kasi Keistimewaan Aceh dan Kesjahteraan Sosial di Kantor Camat Muara Batu Kebupaten Aceh Utara serta juga menjabat sebagai Pembina Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Saboh Hate Aceh Utara.

Baca juga beritanya  Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah, Polres Bener Meriah Gelar Bimbingan Rohani dan Mental

 

P4S Saboh Hate merupakan salah satu pusat pelatihan pertanian yang dibina langsung oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara serta Balai Pelatihan Pertanian Jambi (Salah Satu Lembaga Pelatihan di Bawah Kementerian Pertanian).

 

Beberapa bahan baku yang digunakan dalam pengolahan pakan ternak ini diantaranya : rumput gajah, jerami padi, dedak padi, sagu, bungkil kelapa, kulit kopi, jagung, molases serta garam, yang kesemua bahan bahan tersebut sangat mudah didapatkan disekitar kita dengan harga yang masih sangat murah dan terjangkau, “jelas alumni Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

 

Jebolan Magister Ilmu Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ini, juga mengajak seluruh peserta kuliah tami ini untuk betul betul dan serius untuk mengembangkan usaha peternakan. Sehingga ketahanan pangan serta swasembada daging dapat segera terwujud sebagaimana harapan pemerintah.

 

Rahmat Katolo juga menambahkan bahwa alam dan iklim aceh masih sangat berpotensi untuk pengembangan usaha pertanian dan peternakan, karena lahannya masih tersedia sangat luas.

  • Bagikan