Tulang Bawang Barat-Brasnews.net
PJ Bupati Tubaba M. Firsada menghadiri acara dalam rangka pelantikan dan mengukuhkan serta pengambilan sumpah dan janji jabatan. Pejabat pimpinan Tinggi Pratama yang berlangsung di lingkungan pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat Gedung Pemda lantai tiga. Selasa (23/07/2024).
Ada pun pejabat yang di lantik:
1. Dedy Oktaviali, SP,MM, sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kabupaten Tubaba.
2. Ainuddin Salam,SE,M.I.P., sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tubaba.
3. Alma Rostow Guna, S.E,M.M., sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tubaba.
4. Sarwo Haddy Sumarsono, S.P,MM., sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tubaba.
5. Iskandar, SE,MM., sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tubaba.
6. Herliyanti, SE.,MM, sebagai Kepala Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tubaba.
7. Haderiansyah Priala Hatang, S.STP.,M.H., sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tubaba.
Dalam sambutannya M. Firsada, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) memerlukan Pejabat yang bisa melaksanakan serta bertanggung jawab terhadap tugasnya.
“Saat ini kita memerlukan orang-orang atau pejabat yang bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam situasi sekarang misalnya masalah stunting, ini perlu koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB). Demikian pula Pendapat Daerah, perlu orang yang benar-benar menekuni tugas dan tanggung jawab,”ucapnya
M. Firsada berharap, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tubaba dapat meningkatkan penyesuaian objek pajak.
“Ini menjadi persoalan kita terus menerus bahwa kita punya APBD kisarannya 900 Miliar PAD kisarannya 50 Miliar hanya kurang 5% dari APBD Berarti kita perlu peningkatan. Sesuaikan apakah objek pajak saat ini, sudah sesuai dengan apa yang di tetapkan didalam penerimanya. Apakah ada potensi-potensi lain segera lakukan yang namanya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah. Karena kita harus mempunyai pendapatan yang menopang belanja kita. Karena kita tidak mungkin mengandalkan dana alokasi umum.” Harapnya. (Eki)