AMARAH Ingatkan Pemda Simeulue Tak Buat Kebijakan Yang Timbulkan Kegaduhan Publik

  • Bagikan

 

SIMEULUE – BRASNEWS
Aliansi Mahasiswa Rakyat dan Buruh (AMARAH) Simeulue ingatkan Pemerintah Daerah agar tidak membuat kebijakan yang menimbulkan kegaduhan dan kemarahan publik menjelang Pilkada 27 November 2024 mendatang.

Hal itu, disampaikan koordinator AMARAH kabupaten Simeulue, Isra Fu’addi, SH kepada media BrasNews di Sinabang, Minggu 3 November 2024.

Isra mengatakan, pentingnya Pemerintahan Daerah (Pemda) Simeulue menjaga stabilitas keamanan dengan cara tidak melakukan manuver yang menimbulkan kegaduhan ditengah-ditengah masyarakat.

Baca juga beritanya  Rektor IAI Almuslim Aceh, Dr. Nazarudin, MA Mengisi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW MTsN 1 Bireuen.

“Pemerintah Daerah Simeulue wajib menjaga stabilitas keamanan menjelang Pilkada,” katanya.

Bukan tanpa alasan, menurut Isra, akhir-akhir ini ada beberapa kebijakan pemda Simeulue yang telah mengundang kegaduhan ditengah masyarakat, diantarnya Paripurna Penetapan Anggaran Tahun 2025 yang dinilai prematur dan syarat akan kepentingan.

Kemudian, kebijakan Pemda Simeulue terhadap pemberhentian sementara 4 ASN yang diduga sarat kepentingan dan tebang pilih.

Baca juga beritanya  Hj. Ellya Rosa Siregar: "Pramuka merupakan pelopor pengamalan nilai-nilai Pancasila secara utuh"

Tak sampai disitu, isu gaji kontrak 2 bulan juga tak lagi dibayarkan. Walaupun pada akhirnya telah diklarifikasi pemda Simeulue akan dibayarkan sampai dengan November, serta TPP dan penambahan gaji 8% ASN juga belum dibayarkan.

Menurut Isra, situasi ini menimbulkan kecurigaan jika pola yang dimainkan telah disusun dengan matang untuk meraup kepentingan tertentu, sebaiknya pemda Simeulue segera berbenah agar tidak menimbulkan kemarahan publik secara skala besar” ungkap isra”

Baca juga beritanya  Penanaman Serentak 10 Juta Pohon: Polres Bener Meriah Gelar Kegiatan di Kampung Damaran Baru

Hal lain Isra Fu’addi kemedia BrasNews ,Segera berbenah” Jangan sampai masyarakat menaruh kecurigaan berlebihan dan tidak percaya lagi dengan pemerintah,
” pungkas isra ” (*)

  • Bagikan