Bener Meriah Tampilkan Sederet Potensi Daerah di Ajang Pekan Kebudayaan Aceh

  • Bagikan

Brasnews.net | Bener Meriah

Kabupaten Bener Meriah menjadi salah satu peserta di ajang Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang secara resmi digelar mulai 4 Nopember 2023. Daerah penghasil kopi arabika Gayo ini, mengusung sederet potensi daerah untuk ditampilkan di even kebudayaan lima tahunan itu.

Pj Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si, Sabtu (4/11/2023) mengatakan, Kabupaten Bener Meriah, akan menjadi salah satu daerah di Provinsi Aceh yang akan menyukseskan PKA ke-8. “Kami bersama seluruh tim dari Bener Meriah akan ikut ambil bagian dalam kesuksesan PKA,” kata Haili Yoga.

Dia menyebutkan, PKA merupakan sebuah momentum memperkenalkan adat, tradisi dan budaya yang ada di Provinsi Aceh kepada seluruh masyarakat, mulai masyarakat lokal, nasional, hingga masyarakat dunia. “Kontingen dari Kabupaten Bener Meriah akan mempersembahkan adat dan budaya Gayo yang memukau,” paparnya.

Adapun potensi daerah yang diusung diantaranya mulai dari bidang kesenian, kuliner, busana Gayo, hingga pameran yang ditampilkan di Anjungan Kabupaten Bener Meriah. “Semoga partisipasi Kabupaten Bener Meriah pada event ini, dapat meraih prestasi yang membanggakan,” harapnya.

Sementara itu, pelaksanaan PKA ke-8 ditandai dengan acara seremonial pembukaan yang berlangsung di Taman Sulthanah Safiatuddin Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Sabtu (4/11/2023). Pembukaan PKA dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang diwakili deputi bidang Kebudayaan dan Revolusi Mental, Didit Suhardi, Ph.D.

Selanjutnya, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-haytar, Forkopimda Aceh dan seluruh bupati/walikota se-Provinsi Aceh. PKA kali ini mengusung tema, Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia. “PKA kali ini merupakan manifestasi dari dimensi tiga lini masa yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.

Dijelaskan Achmad Marzuki, masa lalu mengangkat sisi sejarah jalur rempah dunia. Masa kini mengangkat isu kekinian dalam pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. “Serta untuk masa depan adalah sebuah proyeksi untuk mengembalikan kejayaan Aceh dan nusantara sebagai jalur rempah dunia dimasa lalu,” ungkapnya. (Rel/Diskominfo).# Jek

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *