“Hampir Sebulan Kejadian Baru Di Visum, Ada Apa Dengan?? Ponpes Bustanul Makmur 2 Kembiritan Genteng”

  • Bagikan

Banyuwangi | Brasnews.net

Pelaku kasus kekerasan fisik sampun di keluarkan dari Ponpes sesuai dengan permintaan para wali santri, Dan korban yang kekerasan seksual tadi pagi sampai sekarang baru pulang sudah kami dampingi dalam proses Visum, di RSUD Blambangan” Ungkap Bu Icha Tim Perlindungan Anak dan Perempuan Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi melalui chat WhatsApp kepada Sugiarto Komunitas Sadar Hukum sambil menunjukkan HPnya kepada tim media kami sore ini sambil santai ngopi (Selasa 14 November 2023)

Sugiarto menjelaskan demi memastikan kondisi korban dalam pemulihan psikologi pasca kejadian serta sanksi efek jera bagi pelaku agar tidak terulang kejadian yang sama yang berakibat korban berikutnya atas adanya Skandal dugaan Kekerasan Seksual dan Fisik oleh Ustadz di Ponpes Bustanul Makmur 2 di Desa Kembiritan Genteng yang sempat ramai di pemberitaan beberapa media online.

“Menurut saya Pedofil itu kelainan seksual yang sulit sembuh, makanya saya akan kawal betul kasus ini agar anak sebagai korban benar-benar mendapatkan keadilan psikologi mentalnya mendapat pendampingan sampai pulih kembali seperti sediakala tidak menjadi pendendam dan bibit seorang pedofil baru kelak” tegasnya

“Sanksi bagi pelaku juga sangat penting agar ada efek jera agar tidak lagi terulang kejadian yang sama kepada anak lain” tandasnya Sugiarto. yang sangat menyayangkan adalah sikap dari pihak Lembaga Pendidikan selevel Ponpes Bustanul Makmur 2 yang bernaung dalam satu Yayasan dengan SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng ini.

Karena kebetulan korban adalah santri sekaligus Siswa di sana walaupun kejadian di Pondok Pesantren karena lokasi bersebelahan pasti berpengaruh pada kredibilitas Sekolah apalagi Humas di Pondok Pesantren adalah Sekaligus Kepala Sekolah SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng.
“Wajar awalnya masyarakat mengira kejadian di SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng walaupun Ternyata kejadian ada di Area Pondok Pesantren, karena rata-rata orang tua kan anaknya di sekolahkan disana biar bisa sekalian jadi santri di Pondok Pesantrennya, akan tetapi kenapa setelah 15 hari kasus baru dimediasikan itupun awal yang dimunculkan hanya kekerasan fisik jadi tidak salah kalau ada asumsi, dugaan Yayasan sengaja menyembunyikan kasus ini dan hanya akan diselesaikan internalnya dan apakah baru kali ini kira-kira??” Cibir Sugiarto.

Pihak kemenag Banyuwangi yang diwakili H. Syafaat “Kami baru tau ya jum’at kemarin saat mediasi dan kesepakatan rapat yang sampaikan hanya kekerasan fisik saja” saat Sugiarto datang ke Kemenag (Senin 13 November 2023)
Dalam obrolan saat di cerca pertanyaan Kenapa bisa ada 2 jenis tindak kekerasan tetapi hanya kekerasan fisik yang dimunculkan lalu kronologi seperti apa yang disampaikan Yayasan Bustanul Makmur 2 Genteng dalam forum mediasi tersebut ?? “Kesepakatan rapat ya begitu yang bisa kami jelaskan hanya tentang bahwa terjadi kekerasan fisik dan sanksinya 3 Ustadz di keluarkan atas permintaan wali santri, Selanjutnya kami sebagai pihak Kemenag guna mencegah kejadian serupa baik di Ponpes Bustanul Makmur maupun yang lain, Tim Kemenag akan segera turun untuk sosialisasi pembinaan ke seluruh Pondok Pesantren yang ada di Banyuwangi untuk mewujudkan Lembaga Pendidikan Ramah Anak “pungkas pihak Kemenag.

Saat kembali Sugiarto Klarifikasi ke Humas Pondok Pesantren yang sekaligus Kepala Sekolah SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng H. Imamudin “Semua sudah ditangani oleh yang berkompeten dibidangnya, Dan masalah sudah ditangani tim Kabupaten” penjelasan singkat dari Pihak Yayasan Bustanul Makmur 2 Genteng.

“Setelah hampir sebulan baru Visum, apa kira-kira msh terdeteksi bekasnya, ada skenario apa dengan kasus ini, lalu kemana saja dan apa saja yang sudah di alami santri korban Ustadz bejat ini, Semoga anak-anak yang lain disana Selalu BAIK-BAIK saja” pungkas Sugiarto sambil mengakhiri obrolan tentang proses perkembangan pengawalan kasus yang mencoreng kredibilitas Pondok Pesantren ini. Pungkas sugiarto
(Tim)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *