Medan –Brasnews.net SMA Swasta Al Hikmah Medan menghadirkan pendekatan baru dalam pembelajaran sejarah dengan mengintegrasikan unsur budaya Nusantara ke dalam materi ajar. Dalam pembelajaran Sejarah Islam, guru sejarah Sri Rahayu, S.Pd., menggagas tugas kelompok kreatif bagi siswa kelas X: membuat tokoh wayang dari kardus yang dapat digerakkan.Selasa,20/5/2025
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memahami sejarah secara konseptual, tetapi juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang telah menjadi bagian dari perjalanan Islam di Indonesia.
“Wayang bukan sekadar seni pertunjukan; ia adalah warisan budaya yang menghidupkan sejarah dan nilai-nilai leluhur dalam setiap lakon. Dari masa Hindu-Buddha hingga era penyebaran Islam, wayang menjadi medium dakwah dan pendidikan yang menyatu dengan jati diri Nusantara,” jelas Sri Rahayu.
Ia menekankan bahwa para Wali Songo dahulu menggunakan wayang sebagai media dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam melalui simbol dan cerita yang mudah dipahami masyarakat. Dengan mengaitkan hal ini dalam pembelajaran, siswa tidak hanya memahami peristiwa sejarah, tapi juga konteks sosial dan kultural di baliknya.
Dari lima kelompok yang diberikan tugas,mereka menyelesaikan proyek dan mempresentasikannya di depan kelas. Salah satu kelompok bahkan menciptakan wayang kardus yang dapat digerakkan, menunjukkan kemampuan berpikir kreatif dan kerja sama tim.
Sebelumnya, saat mempelajari sejarah Hindu-Buddha, para siswa juga ditugaskan membuat miniatur Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Sri Rahayu menyebut pendekatan berbasis budaya ini sebagai cara efektif untuk membuat siswa lebih terlibat dan tertarik pada pelajaran sejarah.
“Lewat simbol dan cerita, wayang mengajarkan bahwa hidup adalah pertarungan antara nurani dan nafsu, antara kebenaran dan kekuasaan. Di balik bayangannya, tersimpan filsafat, sejarah, dan spiritualitas yang membentuk jiwa bangsa Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Rahmat Ramadhan