Milad GAM ke 47 di Juli Bireuen Dirangkai Dengan Zikir Bersama dan Penyerahan Santunan Anak Yatim Piatu.

  • Bagikan

Bireuen | Brasnews.net

Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bersama para petinggi eks GAM kabupaten Bireuen mulai berkumpul di Mesjid Besar juli Gampong menasah tambo Kecamatan Juli kabupaten Bireuen, Minggu (4/12/2023).

Acara yang dirangkai dengan Doa dan Zikir Bersama serta penyerahan Santunan anak yatim di wilayah kecamatan Juli kabupaten Bireuen yang ikut dihadiri unsur Forkopimda Bireuen.

Warga juli Bireuen Gelar Do’a bersama dan Zikir Akbar Beserta Santunan Anak yatim piatu di Halaman Mesjid juli menasah tambo Bireuen. ,
Pantauan Wartawan, kegiatan tersebut turut dihadiri juga mantan kombatan GAM dan anggota dewan Sufyannur dari Partai Aceh (PA) untuk meriahkan peringatan Milad GAM ke – 47 (4 Desember 1976 – 4 Desember 2023 ).
KPA / DPW PA Bireuen Tgk,H khalili, mengatakan Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka juga menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik di Aceh secara terhormat bagi semua pihak, dengan solusi yang damai, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Baca juga beritanya  Mantan Penyewa Rumah jadi tersangka Pembunuhan terencana di Medan Utara diungkap Polres Pelabuhan Belawan

“Para pihak bertekad untuk menciptakan kondisi sehingga pemerintahan rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang Demokratis dan adil dalam Negara Kesatuan dan Konstitusi Republik Indonesia,” paparnya.

Namun, menurut Tgk H,Khalili, sampai sekarang ini banyak butir perjanjian yang belum direalisasikan oleh Pemerintah Indonesia. “Inilah yang masih kita perjuangkan melalui cara-cara damai dan terhormat,” katanya.

Sementara menyangkut tanah untuk eks kombatan, kata Tgk,H,Khalili,meminta kepada Pemerintah Pusat harus memfasilitasinya sebagaimana mengirimkan trans migrasi ke Aceh dulu. “Kala itu, apa yang dibutuhkan transmigrasi semua disediakan, mulai pembangunan jalan, rumah hingga modal usaha. Jadi, untuk eks kombatan semestinya juga dipenuhi oleh Pemerintah Pusat,” katanya.

Baca juga beritanya  Dinas Kominfo Lolos ke 8 besar, Piala Plt. Bupati Labuhanbatu, Ahmad Fadly: Ini Bukti Kita Bisa

Tgk ,H, Khalili, menegaskan, tanah di Aceh dalah tanah indatu nenek moyang Aceh. “Kita bisa mengambilnya kapan saja yang kita butuhkan, kita bisa buka lahan di mana saja. Yang kita pertanyakan sekarang, ada tidak keseriusan Pemerintah Pusat memodalinya seperti transmigrasi yang dulu dikirim ke Aceh,” tuturnya.

Hari bersejarah ini merupakan buah hasil perjuangan GAM dan masyarakat Aceh seluruhnya. Karena itu, kami mengajak seluruh mantan kombatan GAM dan masyarakat Aceh, khususnya di juli Bireuen, untuk terus bersatu dan kompak dalam memperjuangkan MoU Helsinki yang hingga kini belum terealisasi seutuhnya,” pungkas Ketua Dewan yang dikenal familiar di kalangan masyarakat Bireuen ini.

Baca juga beritanya  Kabid Propam Polda Aceh Laksanakan Giat Gaktiblin di Polres Bener Meriah, Larang Keras Personel Bermain Judi Online.

Sementara itu, Suyfannur SE, selaku Dewan dari partai KPA / PA Bireuen mengaku bahwa di kecamatan juli Kabupaten Bireuen tidak ada pengibaran bendera bintang bulan dan yang ada berkibar di depan panggung pentas aja , karena masih menunggu keputusan dari Pemerintah Aceh dan DPR Aceh.

“Walaupun secara aturan sudah sah atau sudah dituangkan dalam Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 yang sudah disetujui oleh Mendagri, Namun ada sedikit pembahasan terkait dengan bentuknya,” sebut tgk, H, Khalli,

HENDRI

  • Bagikan