Penjaga Samudra, KRI Teuku Umar 385 Bertolak Dari Teluk Sinabang

  • Bagikan

SIMEULUE ACEH – BrasNews
Kapal perang milik TNI Angkatan Laut KRI Teuku Umar 385 dilepas dari teluk Sinabang, Ketua DPRK Simeulue, Rasmanudin H. Rahamin, SE, bersama Komandan Lanal Simeulue, Letkol Laut Oyu Mulia Sukmana, ST, MT, MTr Opsla, secara resmi melepas keberangkatan KRI Teuku Umar 385 dari Pelabuhan Kargo Sinabang. (Rabu 25 Sep 2024)

Pelepasan kapal perang yang bertugas menjaga perairan Indonesia ini turut dihadiri Forkopimda, perwakilan Kodim, Polres, Kejaksaan, dan Mahkamah Syariah.

Dalam acara seremoni pelepasan KRI Teuku Umar 385 ada momen istimewa yang memperlihatkan kehangatan hubungan antara daerah dan TNI AL. Ketua DPRK Rasmanudin dan Komandan KRI Letkol Aep Saeful melakukan pertukaran cenderamata yang penuh makna kaos bertuliskan Simeulue dan Parchim KRI.”

Baca juga beritanya  Adry Setiawan wakil Ketua DPRK Kabupaten Simeulue Kunjungi Masyarakat Sp 5 Korban Kebakaran Sabtu Malam 12/10/2024.

Pertukaran cenderamata bukan sekadar kaos biasa, pertukaran ini menjadi simbol sinergi antara masyarakat Simeulue dan TNI AL. Kaos Simeulue yang diberikan Rasmanudin melambangkan dukungan daerah terhadap tugas mulia TNI AL, sedangkan kaos Parchim KRI dari Letkol Aep Saeful mewakili dedikasi TNI AL dalam menjaga perairan Nusantara.

“Momen pertukaran cenderamata ini bukan sekadar seremoni, tapi lambang persahabatan dan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah dan TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut kita,” ujar Rasmanudin.

Lanjut Rasmanudin, Pertukaran cenderamata ini juga menjadi pengingat bahwa di setiap misi, ada dukungan dari masyarakat yang berdiri di belakang TNI AL. Sebuah pesan bahwa kapal perang seperti KRI Teuku Umar 385 tidak hanya berlayar dengan kekuatan persenjataan, tetapi juga dengan semangat dan dukungan seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga beritanya  Peralihan Terminal Tipe C ke Tipe B

Kedatangan kapal perang KRI Teuku Umar yang tiba di Pelabuhan Cargo Simeulue Selasa, 24 September 2024.

Kapal ini tidak hanya datang sebagai bagian dari rutinitas militer, tetapi membawa misi penting, yaitu melaksanakan program “Ekspedisi Rupiah Berdaulat”.

Program ini merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk memastikan ketersediaan dan distribusi uang rupiah di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, termasuk kepulauan terpencil seperti Simeulue.

Baca juga beritanya  Sinergi Kesiapan Pengamanan Pilkada: TNI-Polri dan Satpol PP Gelar Latihan Gabungan Dalmas di Lhokseumawe

Dalam program ini, KRI Teuku Umar bertindak sebagai penghubung antara Bank Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Aceh, yang akan menjadi institusi pelaksana penukaran uang rupiah di Simeulue.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan langkah strategis Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan kehadiran fisik rupiah di seluruh wilayah Indonesia. Simeulue, sebagai salah satu pulau terluar di Provinsi Aceh, sering menghadapi tantangan dalam akses ke uang tunai.

Misi ini juga menjadi simbol penting dari kedaulatan ekonomi negara, terutama di wilayah-wilayah yang berada jauh dari pusat ekonomi nasional.

KRI Teuku Umar akan melanjutkan misinya ke wilayah-wilayah lain yang memerlukan distribusi uang rupiah.(*)

  • Bagikan