Peringati Hari Santri Nasional di Bireuen Berjalan Lancar Dan Sukses.

  • Bagikan

Brasnews.net | Bireuen

Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulya Sofyan, Ph.D, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada upacara bendera memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-8 tahun 2023.

Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan Dayah Bireuen ini, dilaksanakan di halaman Pendopo Bupati setempat, Minggu pagi (22/10/2023).

Selaku Irup, Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan membacakan teks Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.

Pada peringatan Hari Santri Nasional ini, yang bertindak sebagai petugas upacara adalah para santri dan santriwati dari Dayah/Pesantren dalam Kabupaten Bireuen.

Seperti Rizki Ramadhan (Pesantren Az Zahrah Kecamatan Juli) sebagai Komandan Upacara.

Kemudian, petugas pengibar bendera merah putih dipercayakan kepada Farhan Al Khairi, Ridha Rizki Fahlevi dan Azya Fadhlur Rizki, santri dari Pesantren Al Muslim Matangglumpang Dua.

Dan Paduan suara diisi oleh para santriwati dari Pesantren Az Zahrah, Kecamatan Juli.

Kemudian pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Muhammad Fares Aiman (Dayah Darussa’dah Cot Tarom Kecamatan Jeumpa).

Dilanjutkan dengan pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945 oleh Kenali Rezeki (Peserta Az Zahrah, Kecamatan Juli).

Pembacaan Ikrar Santri Indonesia oleh Wildatul Asyra (Dayah Al Furqan Gampong Raya Tambo Kecamatan Peusangan).

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Dalam sambutan tersebut, disampaikan, sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda.

Untuk peringatan Hari Santri Tahun 2023 ini mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Kata “jihad” dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan, yang mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri.

Hari ini, merenungkan bagaimana peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.

Sebagai santri, tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.

Santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan.

Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata. Hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan.

“Hari Santri adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjayakan negeri ini. Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,” sebutnya.

Harus menjadi insan yang cerdas, peduli terhadap sesama, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.

Oleh karena itu, mari renungkan dan amalkan semangat jihad santri dalam kehidupan sehari-hari.

Perjuangan kita bukanlah perjuangan fisik semata, melainkan perjuangan untuk memerangi kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan, dan semua bentuk ketidaksetaraan.

Bersama-sama, bisa menjayakan negeri ini dengan membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan.

“Semoga peringatan Hari Santri tahun ini menjadi titik awal bagi kita semua untuk lebih bersemangat dan berkontribusi positif bagi negeri, agama, dan bangsa,” harapnya.

Kegiatan tersebut dirangkai dengan penyerahan insentif kepada 157 pimpinan dayah dan 806 guru dayah.

Kemudian, penyerahan beasiswa santri miskin berprestasi sebanyak 1000 orang, beasiswa untuk santri Hafizh Al-Our’an sejumlah168 orang dan beasiswa santri hafalan kitab dan hadits sebanyak 267 orang. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis.

HENDRI

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *