Petugas kebersihan Kota Langsa Kecewa, Disuruh Memulung Saat Kerja

  • Bagikan

Langsa | brasnews.net

Petugas kebersihan kota Langsa, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada brasnews.net Selasa (23/4/2024), di sekretariat Media online , bahwa dalam sepekan ini kepala dinas DLH kota Langsa memerintahkan kepada petugas kebersihan agar memulung saat setelah kerja.

“Seluruh petugas kebersihan kota Langsa, diminta untuk memulung sampah yang laku untuk dijual kembali, sampah hasil pemulungan tersebut di kumpulkan di lingkungan dinas kebersihan kota Langsa yang berada di Matang Seulimeng kecamatan Langsa Barat, “ujarnya.

Baca juga beritanya  Dua Pria Beserta Barang Bukti Sabu dan Ganja Diamankan Satreskoba Polres Bener Meriah

Pada dasarnya, pekerjaan kami adalah sebuah pekerjaan yang harus memiliki mental yang kuat, sebagai petugas kebersihan yang selalu di pandang sebelah mata. Kini kami harus di bebankan lagi untuk memulung sampah yang ada di lokasi penimbunan sampah masyarakat lalu kemudian di kumpulkan yang katanya nanti dijual dan hasil penjualannya akan diserahkan lagi kepada petugas kebersihan kota Langsa.

Setelah menerima informasi yang disampaikan langsung tersebut, brasnews.net menghubungi Ade Putra Wijaya, ST Pj.kepala dinas kebersihan dan lingkungan hidup kota Langsa.

Baca juga beritanya  Dua Aparatur Sipil Negara Bener Meriah, Akan Mewakili Aceh Ikuti MTQ Kopri Tingkat Nasional

Dalam jawaban melalui telepon seluler, Ade Putra Wijaya, ST mengatakan, “bahwasanya kebijakan tersebut baru di mulai beberapa hari yang lalu, dan nantinya hasil barang yang dikumpulkan tersebut akan kita jual dan uangnya akan kita bagi-bagi kan kembali kepada petugas kebersihan. Kita berharap ini bisa menjadi penghasilan tambahan bagi mereka, “ujarnya.

Terkait adanya pertanyaan yang menyangkut uang lembur, untuk tahun ini belum direalisasikan, tetapi sudah kita ajukan, ujar Putra di ujung pembicaraan.

Baca juga beritanya  Safari Ramadhan di Simpang Teritit, Pj Bupati Bener Meriah hadirkan Al-Qur’an terjemahan bahasa Gayo.

Disisi akhir, kita juga berharap agar kepala SKPD sebelum mengeluarkan anjuran atau apapun namanya, harus melakukan kajian terlebih dahulu, karena sesutu kebijakan pasti memiliki dampak, baik dampak sosial maupun moral terhadap seseorang. Belum tentu sebuah kebijakan baik menurut kita, baik pula menurut orang banyak.

Disinilah seorang pemimpin dituntut harus memiliki integritas dan tidak di pungkiri pengalaman dan jam terbang juga adalah salah satu tolak ukur seorang pemimpin menujuk seseorang dapat memimpin sebuah jabatan.
t1m

  • Bagikan