Kota Langsa | Brasnewsnet
PT Pembangunan Aceh (PEMA) meresmikan operasi lifting sulfur perdana di Pelabuhan Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, pada hari Sabtu (20/04/2024). Acara peresmian ini menandai dimulainya babak baru dalam pengembangan ekonomi Aceh, khususnya di wilayah Langsa.
Direktur Utama PT PEMA, Ali Mulyagusdin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PEMA telah lama berkecimpung dalam bisnis trading sulfur sejak tahun 2022, dengan fokus operasi di Pelabuhan Blang Lancang Lhokseumawe. Namun, atas arahan pemerintah Aceh dan dukungan penuh dari Penjabat Walikota Langsa beserta jajaran Forkopimda Kota Langsa, PEMA memutuskan untuk memindahkan operasi bisnis sulfur ke Pelabuhan Kuala Langsa.
Pemindahan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Kuala Langsa dan mendorong transaksi perdagangan di wilayah timur Aceh. Diharapkan, langkah ini dapat menjadikan Langsa sebagai kota utama perdagangan dan jasa di kawasan tersebut.
“Kita semua berharap Kota Langsa terus bergerak menjadi kota utama perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh,” ujar Ali Mulyagusdin.
Lebih lanjut, Ali Mulyagusdin menjelaskan bahwa PEMA bekerja sama dengan BUMD Kota Langsa, PT Pembangunan Kota Langsa (Pekola), dalam operasi lifting sulfur ini. Sulfur yang dibeli dari Medco akan dijual ke PT ARP, sebuah perusahaan di Pekanbaru.
“Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan infrastruktur publik seperti Pelabuhan Kuala Langsa,” jelas Ali Mulyagusdin.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, menyambut baik peresmian operasi lifting sulfur perdana di Pelabuhan Kuala Langsa. Ia mengatakan bahwa ini merupakan langkah maju dalam pengembangan ekonomi Aceh dan menunjukkan potensi besar Pelabuhan Kuala Langsa.
“Pemerintah Aceh mendukung penuh potensi dan akan berkontribusi aktif dalam pengelolaan pelabuhan kuala untuk meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA),” kata Mahdinur.
Mahdinur juga berharap program ini dapat membuka peluang baru bagi sumber daya manusia Aceh yang berkualitas dan memajukan perekonomian lokal. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun Aceh dengan semangat gotong royong.
Peresmian operasi lifting sulfur perdana di Pelabuhan Kuala Langsa merupakan peristiwa penting bagi Aceh. Hal ini menandakan komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, program ini dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Aceh.
bahwa Pengusaha/investor membutuhkan tenaga kerja yang terampil, bertanggung jawab, professional, dan mempunyai sikap serta perilaku yang baik.
Pada saat yang sama Ir. Said Mahdum Majid dalam pidatonya mengatakan, “Jangan hanya mengandalkan kita putra daerah “buya krueng teudong-dong, buya tamong meuraseuki” (istilah dalam bahasa aceh, putra daerah jangan hanya jadi penonton, putra dari luar daerah yang masuk bekerja) tetapi akan lebih bagus lagi jika putra daerah yang terampil, pintar, profesional, sikap dan perilakunya terpuji”, ungkap Said Mahdum.
“Kehadiran PT. PEMA (Perseroda) dengan aktivitas bisnisnya ini tidak hanya bermakna secara ekonomis saja tetapi juga penting dilihat dari perspektif lain, yaitu transfer pengetahuan dan ketrampilan, menjaga stabilitas keamanan dan membantu terciptanya perdamaian yang berkelanjutan melalui pendekatan kesejahteraan, “ungkapnya.
“Oleh karena itu sudah sepantasnya dan seharusnya Pemerintah dan warga Kota Langsa mengucapkan terima kasih atas investasi yang dilakukan oleh PT PEMA (Perseroda) dan berharap agar bisnisnya semakin maju dan berkembang sehingga semakin banyak memberi manfaat untuk rakyat Aceh”, tegasnya.
“Maka dari itu, kepada seluruh elemen lapisan masyarakat, mahasiswa dan media mari kita jadikan Kota Langsa sebagai kota yang ramah untuk semua dan juga investor, dengan begitu pasti pabrik-pabrik atau gudang-gudang akan terbangun sehingga akan berkurang pengangguran, ekonomi Kota Langsa akan tumbuh pesat dan masyarakat sejahtera, “tambahnya.
Pada acara ini turut dihadiri Forkopimda, Pj Gubernur Aceh yang diwakili Kadis SDM Aceh Mahdinur, Sekretaris Daerah Kota Langsa Ir. Said Mahdum Majid, Kajari Langsa Efrianto, SH, MH, Dirut PT Pema, Ali Mulyagusdin, Asisten Keistimewaan Aceh, Pembangunan dan Ekonomi Ali Musafah, SE, Kadis Lingkungan Hidup Ade Putra Wijaya Siregar, ST, Pelindo Regional I Cab. Lhouksemawe, PT. Medco E&P Malaka, PT. Maligo Mas Utama, PT. Pelabuhan Kota Langsa (Pekola), Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kuala Langsa, Geuchik, PWI Langsa, HMI, KAMMI, PII, PEMA Unsam, DEMA UIN Cot Kala Langsa.serta para pejabat dan tamu undangan lainnya.*
Pewarta: t. anes