Lhokseumawe | Brasnews.net
Sanggar Seni Jeumpa Mirah pukau ribuan pengunjung Expo UMKM Aceh Tahun 2023 pada Senin malam, (05/12/2023) di Lapangan Sudirman Kota Lhokseumawe.
Pantauan media ini, Sanggar Seni Jeumpa Mirah menampilkan tarian Kreasi Ratoh Poh Kipah pada pembukaan malam ke 2 Expo UMKM Aceh Tahun 2023 yang dilaksanakan di Kota Lhokseumawe.
Penampilan tersebut menarik perhatian seluruh pengunjung dan juga tamu undangan, gerak tari yang memukau dari para penari ditambah tabuhan Rapa’i dan iringan serune kale dari pemusik serta syair dari penyair yang membangkitkan kembali ciri khas budaya Aceh.
Salah satu pengunjung Aiza Hasni mengaku kagum dan terpukau atas penampilan yang dipersembahkan oleh Sanggar Seni Jeumpa Mirah.
“Sangat bangga dan merinding melihat penampilan tarian kreasi ratoh poh kipah yang sudah lama tidak saya nonton secara Live,” ungkapnya.
“Semoga kedepannya banyak lagi event-event yang digelar di Kota Lhokseumawe sehingga para seniman yang di kota Lhokseumawe mampu menyalurkan bakat seni nya,” ungkapnya.
“Selain itu juga masyarakat Kota Lhokseumawe khususnya haus akan namanya hiburan, kita yakin apapun event nya pasti ramai dikunjungi masyarakat.” Pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Sanggar Seni Jeumpa Mirah Saiful Zainuddin Saputra saat diwawancarai oleh media ini mengatakan, “Alhamdulillah pada malam ini kita berhasil menampilkan tarian kreasi ratoh poh kipah dan diterima dengan oleh para pengunjung dan masyarakat yang berhadir,” katanya.
“Kita sangat bangga bisa memberikan penampilan yang terbaik kepada para pengunjung serta kepada tamu undangan yang telah berhadir,” imbuhnya.
Kepada media ini Saiful mengungkapkan bahwa anak-anak penari ini merupakan penampilan yang perdana bagi mereka.
“Para penari yang tampil malam ini merupakan angkatan terbaru dari Sanggar Seni Jeumpa Mirah, jadi mereka ini tampil perdana malam ini,” ungkapnya.
“Tarian ratoh merupakan perpaduan harmonis antara Tarian Ratoh Jaroe dan Ratoh Poh Kipah dimana tarian ini mempunyai keindahan gerak badan, tangan dan memukul kipah (Kipas),” sebut nya
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Pon Lale tersebut menjelaskan bahwa tarian ini dilakukan oleh 13 orang pemain wanita dengan formasi, pola lantai, kekompakan dan alunan musik rapa’i dan serune kale yang menjadi ciri khas tarian ini. Didampingi irama dan syair-syair islam, unsur-unsur tari terlihat harmonis, yang dibawakan dengan penuh semangat sebagai gambaran tentang interaksi kehidupan sehari-hari dan kekompakan masyarakat Aceh.
“Hal ini tercermin dalam harmoni antara penari saat mereka bertepuk tangan dan bertepuk kipah (Kipas) secara dinamis. Tarian ini membutuhkan gerak tari yang harmonis dengan nyanyian, mencerminkan keharmonisan masyarakat Aceh,” terangnya.
Adapun Penata Tari Saiful Zainuddin Saputra selaku Ketua Sanggar dan Zulfan selaku Sekretaris Sanggar, untuk para pemusik diisi oleh Reza, Syahril serta Jol kemudian penyair diisi oleh Maisyura.
“Kita berharap di Aceh terkhususnya di Kota Lhokseumawe bisa dilakukan acara Festival serta Event-event seperti ini sehingga memberikan kesempatan kepada putra-putri Aceh yang mempunyai bakat di bidang kesenian.” Pungkasnya.(Hs)