Selama Pelaksanaan PKA, Anjungan Bener Meriah Setiap Hari Dipadati Pengunjung

  • Bagikan

Bener Meriah | Brasnews.net

Sejak awal digelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Komplek Taman Sulthanah Safiatuddin, Lampriek, Kota Banda Aceh, anjungan Kabupaten Bener Meriah, nyaris tak pernah sepi lantaran hampir setiap hari dipadati pengunjung.

Bahkan memasuki hari kelima pelaksanaan even lima tahunan itu, para pengunjung yang berasal dari berbagai daerah membanjiri Taman Sulthanah Safiatuddin. Pasalnya, beragam tradisi, budaya, seni, hingga potensi 23 kabupaten/kota di Aceh di tampilkan di ajang itu.

Event Kebudayaan kali ini mengusung tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”. Kabupaten Bener Meriah yang menjadi salah satu peserta di even itu, memboyong beragam potensi. Bukan hanya dari sisi seni, tradisi dan budaya, tetapi juga bermacam hasil bumi, serta produk-produk kerajinan.

Kabid Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Bener Meriah, Sukry Tomtars, SE., MAP, Kamis (9/11/2023) mengatakan, untuk mempromosikan potensi yang dimiliki Kabupaten Bener Meriah, sehingga telah menampilkan sederet penampilan yang luar biasa dari segi seni dan budaya, kerajinan, rempah, serta kuliner.

“Dapat dilihat dari antusias masyarakat yang berkunjung ke anjungan Bener Meriah, perharinya bisa mencapai 500-800 orang. Sebab, masyarakat bener-bener ingin melihat Bener Meriah itu, dari sisi budaya dan adatnya. Itu salah satu yang membuat pengunjung untuk tertarik untuk mengunjungi anjungan Bener Meriah,” ujarnya.

Ditambahakan Sukry, Bener Meriah, tidak hanya menyuguhkan pameran produk-produk kerajinan tangan lainnya, tetapi juga menampilkan atraksi–atraksi seni yang menjadi pemikat antusias masyarakat. Bukan hanya masyarakat Gayo tetapi seluruh masyarakat yang ada di Banda Aceh berdatangan untuk menyaksikan pertunjukaan-pertunjukan kesenian daerah .

“Penampilan-penampilan yang kita suguhkan itu, diantaranya ada didong banan (perempuan) yang ditampilkan pada hari kedua. Pertunjukan itu, bahkan diikuti Ibu Pj Bupati Risnawati. Di hari keempat, juga kita tampilkan didong banan yang diisi oleh komunitas didong banan yang ada di Banda Aceh,” jelas syukri

Sukry menuturkan, berdasarkan hasip pantauannya, memasuki hari kelima pelaksanaan PKA, antusiasme masyarakat masih cukup tinggi. Bahkan, sejak siang hari ribuan anak-anak, pelajar mahasiswa berdatangan ke arena PKA.

“Mereka tidak hanya sekedar berkunjung namun mereka juga berdiskusi dengan para pendamping yang ada di anjungan. Mereka juga bertanya tentang adat dan budaya, sehingga menjadi salah satu sarana edukasi bagi anak-anak yang ingin mengetahui tentang adat dan budaya yang ada di Aceh,” pungkas syukri (Tn/Diskominfo) # Jek

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *