Sulawesi | brasnews.net
Allah SWT yang maha segala-gala- nya. Allah SWT yang telah menciptakan manusia dan makhluk-makhluk lain-nya. Dan Allah SWT pula-lah yang telah memberikan apa-apa yang ada pada makhluk-nya, termasuk kita, bangsa manusia, Selasa(16/04/2024).
Apa tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT ? Tidak lain adalah untuk menyembah Allah SWT, beribadah kepada Allah SWT, mengakui bahwa kita ini adalah seorang hamba yang wajib tunduk kepada pencipta-nya. Kita terlahir kedunia, tidak lain untuk beribadah kepada Allah. Dunia ini sebagai ladang untuk mencari bekal sebanyak- banyak-nya untuk mengarungi sebuah kehidupan yang abadi nanti di akhirat.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-ku “(Q.S.Adz-Dzariyat(51):56)
Lalu, ibada seperti apakah yang harus di lakukan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT ? Apakah hanya sekedar melaksanakan yang wajib-wajib seperti shalat, zakat, puasa, haji ?
Tentu saja tidak . . . . . .
Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kita udara untuk bernafas, anggota tubuh untuk bergerak, akal untuk berpikir, ini semua kenikmatan yang harus disyukuri, dengan cara menggunakan-nya untuk beribadah kepada Allah SWT semata, dan beraktifitas keduniawian yang bermanfaat dan juga bernilai ibadah. Hayatuna Kulluha ibadatun. Sebab semua-nya dari Allah SWT, kepada-nya lah nanti akan kembali, dan juga akan dimintai pertanggung jawaban.
Nafas kita, lisan kita, mata kita, kaki, tangan, tingkah laku, semua-nya akan dimintai pertanggung jawaban. Allah SWT tidak membiarkan begitu saja untuk kita. Apa yang ada pada diri ini selama ini adalah sesungguh-nya amanah pasti akan dimintai kembali sekaligus dimintai pertanggung jawaban-nya.
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) ?” (Q.S.Qiyamah:36)
Hendak-nya kita berhati-hati dalam berucap dan berbuat, karena semua pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT di akhirat.
“Sesungguh-nya pendengaran, penglihatan dan hati, semua-nya itu akan diminta pertanggung jawaban-nya,”(Q.S.Al Isra:36)
Dan balasan yang di sediakan oleh Allah SWT di akhirat kelak sesuai dengan amal-nya di dunia. Perhatikan-lah firman Allah SWT,
“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan-nya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tak memenuhi seruan Tuhan, sekira-nya mereka mempunya semua (kekayaan) yang ada dibumi itu lagi beserta-nya, niscaya mereka akan menebus diri-nya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan bagi-nya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman,”(Q.S.Ar-Ra’du:18)
Jadi, mari kita bersama-sama kembali untuk berhati-hati dalam bertindak dan bertingkah laku. Ucapan yang terucap lewat lisan maupun yang tertuan lewat tulisan, harus benar-benar berhati-hati.Agar apa yang kita sampaikan bernilai manfaat, terlebih bernilai ibadah. Jangan sampai malah justru sebalik-nya, banyak orang lain. Naudzubillah . . . . .! !
(Ammi Tafsir).