Langsa | brasnews.net — Bagi para pemilih kota Langsa baik pemula maupun tidak, harus cerdas dalam menentukan pilihan dalam memilih Walikota dan wakil Walikota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang. Walaupun politik uang pada Pilkada 2024 tidak mungkin terelekkan.
Meskipun politik uang jelas-jelas melanggar hukum dan seharusnya dianggap memalukan tetapi dewasa ini dianggap sebuah kelumrahan atau bisa juga sudah dianggap seperti legal. Akan tetapi startegi politik uang yang dewasa ini semakin merajela, dianggap salah satu strategis kemenangan ternyata akhirnya akan membawa hal yang tidak baik bagi pemimpin yang akan kita pilih nantinya.
Seharusnya dalam menentukan pemimpin, rakyat lebih melihat pada bibit, bobot dan bebet si calon pemimpin agar menghasilkan pemimpin yang benar-benar ingin membangun kota Langsa. Bukan seseorang yang hanya latah pulang ke daerah saat Pilkada, atau seorang anak saudagar yang hanya mampu mengandalkan kekayaan, dinasti singasana keluarga pejabat atau koleganya tanpa memikirkan kemampuan dirinya mampukah untuk menjadi seorang pemimpin di kota Langsa.
Warga Kota Langsa harus jeli dan membuka mata, untuk menentukan sang nakhoda di kota Langsa. Pilihlah pemimpin yang terbaik di antara yang baik, pemimpin yang mengerti kondisi lingkungan dan masyarakat kota Langsa serta pemimpin yang manpu menciftakan lapangan pekerjaan bukan pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan kelompok dan koleganya saja.
Dari kelima pasangan calon walikota dan wakil walikota Langsa, penulis merasa masyarakat kota Langsa pasti tahu siapa diantara kelima calon Walikota Langsa tersebut yang merupakan calon yang terbaik di antara yang baik. Calon yang punya rekam jejak baik, jauh dari cerita hukum, punya pengalaman dalam membangun kota Langsa dan punya cita-cita besar untuk kota Langsa. Dan bila perlu yang sudah pernah menjadi pejabat di kota Langsa, agar rekam jejaknya mudah terbaca.
Pemilihan kepala daerah bukan ajang coba-coba, untuk memilih minyak kayu putih yang akan diberikan pada bayi saja seorang ibu tidak mau coba-coba, dirinya akan mengunakan yang sudah terbukti dan sudah berpengalaman, apalagi untuk seorang kepala daerah.
Kesalahan dalam menetukan pilihan, efeknya lima tahun pahit getir akan dirasakan oleh masyarakat. Terkait nantinya ada pengunaan politik uang pada salah satu calon ataupun timsukses atau pun relawan, silahkan masyarakat ambil uangnya tapi untuk memilih masyarakat harus mengunakan mata hati dan pemikiran untuk kebaikan kota Langsa lima tahun mendatang. Bibit, bobot dan bebet adalah salah satu jurus jitu untuk masyarakat menentukan siapa yang akan ditentukan menjadi pilihan.
Rekam jejak dirinya sampai kepada siapa orang tuannya dan bagaimana keluarganya adalah salah satu jurus jitu Presiden Soeharto saat akan menunjuk seseorang menjadi pejabat pada saat Presiden Soeharto menjabat Presiden Indonesia ternyata terbukti, dimana pejabat waktu itu benar-benar memiliki bibit, bobot dan bebet yang baik,bukan pejabat yang hanya bermodalkan uang dan kolega tetapi yang paling utama adalah isi kepalanya, rekam jejaknya baru yang lainnya akan menyusul.
Oleh : Chaidir Toweren Sekretaris Aksira Aceh