Adilkah Bagi Korban Dugaan 2 Kekerasan di SMP UNGGULAN Genteng

  • Bagikan

Banyuwangi | Brasnews.net 

“Kemenag kemana dan penegak hukum bagaimana??”Sebuah pertanyaan yang masih mengganjal di benak seorang Aktifis dengan salam khas”Banyuwangi sedang tidak baik-baik saja”Sugiarto panggilan akrabnya saat di temui tim media kami.

“Jika hanya mediasi yang berujung permintaan maaf di fasilitasi Yayasan Bustanul Makmur Genteng sebagai sanksi kepada terduga pelaku kekerasan seksual dan fisik kepada anak didik SMP Unggulan Genteng sekaligus santri Pondok Pesantren Bustanul Makmur 2 Genteng di Desa Kembiritan Genteng yang sempat viral ramai pemberitaan beberapa waktu lalu”

Baca juga beritanya  Bersinergi Dengan Bea Cukai Merauke Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Musnahkan Temuan Ganja Di Perbatasan

Menurut keterangan kepala sekolah SMP Unggulan (H.Imamudin),tim humas Yayasan Bustanul Makmur sudah mengantarkan pelaku kerumah keluarga korban,yang berada di luar Kecamatan Genteng dan pelaku minta maaf kepada pihak keluarga.Kemudian Yayasan menyerahkan sepenuhnya untuk tindak lanjut tentang proses hukum dan lain-lain kepada orang tua/wali santri korban kekerasan seksual tersebut”ungkap Sugiarto.

“Yang saya tidak habis pikir dan dua kekerasan yang sebenarnya dalam satu rangkaian kenapa bisa ada dua mediasi berbeda,kemudian kronologi seperti apa yang di sampaikan di mediasi terbuka saat seluruh pihak Kemenag dan Polresta hadir sehingga muncul kesimpulan kekerasan fisik kepada anak sebagai hukuman disiplin seperti pernyataan H.Syafaat dari Kemenag yang ramai di beritakan “Tegas Sugiarto.

Baca juga beritanya  Penemuan Mayat Laki-laki, Diduga Tenggelam Saat Menjaring Ikan.

“Besok saya akan ke Kemenag dan Polresta untuk menanyakan lebih detail dan tindak lanjut tentang kasus ini, karena jika tidak ada sanksi yang seimbang maka tidak ada efek jera bagi pelaku sehingga kemungkinan akan ada korban baru lagi sangat di mungkinkan “cetusnya.

Adilkah buat korban jika hanya permintaan maaf sanksi pelaku, lalu bagaimana kondisi psikologi mental korban sekarang, sudahkah psikolog dan tim PPA intens mendampingi atau justru tidak tahu sama sekali sesuai pemberitaan yang ada??”Segudang pertanyaan dalam benak saya”tutup aktifis muda ini sembari mengakhiri sesi wawancara eksklusif kami.Pungkas Sugiarto
(Tim)

  • Bagikan