Sulawesi | Brasnews.Net
Segala puji bagi Allah SWT , kepadanya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Rabu (29/05/2024).
Malam Takziah ke 2, jln: Mangga Satu Kel: Paccinongang.
Turut hadir: Bapak anggota dewan Abd. Kadir daeng Tulo, bersama tokoh masyarakat.
Lanjut, kita berlindung kepada Allah SWT dari kejelekan jiwa dan keburukan amal perbuatan.
Tidak ada tuhan (yang wajib disembah) selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu, dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusannya.
Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua atau muda, baik orang sehat ataupun sakit.
Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini (yang artinya),”Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan kematian.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja-lah di sempurnakan pahalamu, barangsiapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”(Q.S.Ali Imran: 185).
Setiap manusia memiliki ajal, dan kematian tidak bisa di hindari dan kita tidak ada yang bisa lari darinya.
Namun sayang, sedikit manusia yang mau bersiap menghadapinya, seperti dalam firman Allah SWT (yang artinya),”Katakanlah,”Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan di kembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia berikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,”(jumu’ah:8).
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”(Q.S. An-Nisa:78).
“Sesuatu yang nyata tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah di tentukan waktunya.
Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, barangsiapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.
Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”(Q.S.Ali Imran:145).
Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapannya.
Siapapun yang di takdirkan mati, pasti akan mati meski Tampa sebab, dan siapanpun yang di kehendaki tetap hidup, pasti akan hidup.
Dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan membahayakan yang bersangkutan sebelum ajalnya tiba karena Allah SWT, telah menetapkan dan menakdirkannya hingga batas waktu yang telah di tentukan.
“Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian, karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan melapangkannya dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasannya hidup melainkan akan mempersempitnya.”(HR.Baihaqi, Ibnu Hibban dan Bazzar, di shahihkan oleh Syaikh Al-bani dalam Shahih al-jami.” hadist 1222).
Mengingat kematian akan menimbulkan rasa khawatir di dunia yang fana karena kita akan menujuh negeri akhirat yang abadi.
Karena tidak mengenal usia, waktu ataupun penyakit tertentu agar setiap orang mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Manusia tidak perna lepas dari kondisi lapang dan sempit, sehingga dengan mengingat kematian, maka manusia tidak akan terlena ataupun berputus asa dari takdir.
Manusia yang mengingat kematian akan di muliakan dalam 3 hal:
1.Segera bertaubat
2.Hati bersih
3.Giat ibadah
Bagaimana dengan manusia yang mengharapkan kematian segera datang?”Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena marabahaya yang menimpa, kalaupun harus mengharap (mati), hendaklah berdoa: Ya Allah, hidupkan lah aku selama kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku jika kematian lebih baik bagiku.”(HR.Al-Bukhari:567).
(A.Tafsir Sijaya).
Sulawesi | Brasnews.Net
Segala puji bagi Allah SWT , kepadanya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Rabu (29/05/2024).
Malam Takziah ke 2, jln: Mangga Satu Kel: Paccinongang.
Turut hadir: Bapak anggota dewan Abd. Kadir daeng Tulo, bersama tokoh masyarakat.
Lanjut, kita berlindung kepada Allah SWT dari kejelekan jiwa dan keburukan amal perbuatan.
Tidak ada tuhan (yang wajib disembah) selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu, dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusannya.
Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua atau muda, baik orang sehat ataupun sakit.
Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini (yang artinya),”Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan kematian.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja-lah di sempurnakan pahalamu, barangsiapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”(Q.S.Ali Imran: 185).
Setiap manusia memiliki ajal, dan kematian tidak bisa di hindari dan kita tidak ada yang bisa lari darinya.
Namun sayang, sedikit manusia yang mau bersiap menghadapinya, seperti dalam firman Allah SWT (yang artinya),”Katakanlah,”Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan di kembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia berikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,”(jumu’ah:8).
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”(Q.S. An-Nisa:78).
“Sesuatu yang nyata tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah di tentukan waktunya.
Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, barangsiapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.
Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”(Q.S.Ali Imran:145).
Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapannya.
Siapapun yang di takdirkan mati, pasti akan mati meski Tampa sebab, dan siapanpun yang di kehendaki tetap hidup, pasti akan hidup.
Dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan membahayakan yang bersangkutan sebelum ajalnya tiba karena Allah SWT, telah menetapkan dan menakdirkannya hingga batas waktu yang telah di tentukan.
“Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian, karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan melapangkannya dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasannya hidup melainkan akan mempersempitnya.”(HR.Baihaqi, Ibnu Hibban dan Bazzar, di shahihkan oleh Syaikh Al-bani dalam Shahih al-jami.” hadist 1222).
Mengingat kematian akan menimbulkan rasa khawatir di dunia yang fana karena kita akan menujuh negeri akhirat yang abadi.
Karena tidak mengenal usia, waktu ataupun penyakit tertentu agar setiap orang mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Manusia tidak perna lepas dari kondisi lapang dan sempit, sehingga dengan mengingat kematian, maka manusia tidak akan terlena ataupun berputus asa dari takdir.
Manusia yang mengingat kematian akan di muliakan dalam 3 hal:
1.Segera bertaubat
2.Hati bersih
3.Giat ibadah
Bagaimana dengan manusia yang mengharapkan kematian segera datang?”Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena marabahaya yang menimpa, kalaupun harus mengharap (mati), hendaklah berdoa: Ya Allah, hidupkan lah aku selama kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku jika kematian lebih baik bagiku.”(HR.Al-Bukhari:567).
(A.Tafsir Sijaya).