Brasnews.net | Bener Meriah
Samsul Bahri selaku kepala cabang BUMK Tunes Mude Kampung Simpur Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener Meriah, mengecam kepada pimpinan PT Berantas Abipraya pelaksanaan pembagunan di waduk Krueng Kerueto ,karena tidak menerima warga kampung Simpur untuk di pekerjakan di wadok tersebut.Selasa,24/10/2024
Samsul menjelaskan pada media ini” tanah yang sudah di obral-abrik PT. tanpa ada ganti rugi padahal puluhan ribu ton yang sudah diambil dari tanah kami, sepeser uang pun dari pihak PT Berantas tidak kami terima sementara kami minta untuk di pekerjakan di perusahan itu tidak di kasih ” Jelas Samsul
Lanjut” bahkan berulang kali kami minta melalui humas bernama Man Nias juga tidak dihiraukan juga bahkan pertemuan tempo hari di kafe Tepin punti udah kami bicarakan melalui pimpinan PT, tersebut bernama bang bang tapi tidak di indahkan padahal hasil alam kami habis di keruk dan di jual ke perusahaan berupa material batu seolah-olah kayak perampok yang menguasai hasil alam kami” tandasnya
Padahal Bambang selaku pimpinan disitu lebih mengerti aturan, andai kalau kami mencuri kesitu bagaimana tindakan sangsinya dan kalau PT bekerja tempat kami Tanpa ada kordinasi sama pemilik apa nama nya itu penjajah kah l,perampok kah. d
Dan yang aneh nya lagi semua kegiatan yang ada di dusun saya tanpa ada kordinasi”Kata Samsul
Karena atas namakan proyek nasional sehingga para oknum terkait pembangunan itu dengan rakus dan tamak nya maka dengan leluasa bekerja tanpa pedulikan warga setempat, dan saya duga ada oknum orang rakus juga yang membekingi oknum pengurus pihak PT tersebut.”ujarnya
Lanjut nya lagi” padahal mobil pengangkut pasir untuk keperluan wadok keureupoh lalu lalang lewat depan rumah kami bagaikan mandi debu yang kami terima di musim kemarau, tapi kalau musim hujan hanya lumpur berserakan di depan rumah tapi kami minta di pekerjakan tidak di beri sama pimpinan PT Berantas Abipraya.Sebagai perusahaan BUMN harus lebih mengetahui bahwa warga setempat lebih di dahulu di berdayakan ” tutupnya (*)
Irwansyah