Bali | Brasnews.net
Memasuki masa tenang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali berharap seluruh alat peraga kampanye mulai dari baliho, spanduk dan umbul-umbul di take down.
Dalam acara Harmoni Dalam Demokrasi Bali Shanti yang digelar sabtu (10/2/24) Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan mengatakan pihaknya sudah mengundang dan bertemu dengan ketua parpol untuk segera menurunkan atribut kampanye mereka.
“Ketua partai kita sudah undang kemarin di kantor, prinsipnya mereka akan menurunkan baliho atau atribut mereka mulai malam ini dan seterusnya sampai selesai, memasuki masa tenang, pemilih perlu diberikan kesempatan untuk berpikir siapa pemimpin yang akan dipilihnya,” kata Lidartawan.
Lidartawan berharap di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak ada satupun atribut kampanye. Untuk itu mulai tanggal 12 Februari , KPU beserta Bawaslu akan bergerak turun untuk mengecek serta membersihkan jika ada kedapatan atribut kampanye masih ada.
“Jangan lagi masyarakat diganggu oleh orang-orang yang kampanye diluar jadwal, kemudian diajak melaksanakan kegiatan-kegiatan lain,” Tegas Lidartawan
Lidartawan menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bawaslu, SatPol PP, dan jajaran pemerintah untuk bekerjasama menciptakan Bali bebas dari atribut kampanye.
Dalam pemilu 2024 ini, KPU Bali menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 83 persen pada Pemilu 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari Pemilu 2019 sebesar 82 persen.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan Pemilu selain untuk memilih calon eksekutif dan legislatif untuk keberlanjutan pemerintah juga merupakan proses pembelajaran dan ujian bagi seluruh elemen bangsa.
“Saya meminta kepada seluruh masyarakat Bali yang memiliki hak pilih, untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya dengan baik,” pinta Pj Gubenur dalam pidato sambutannya. (Vande)