Peringatan Hari Santri di Bener Meriah di Ikuti Ribuan Peserta Santri

  • Bagikan

Brasnews.net | Bener Meriah

Peringatan Hari Santri di Kabupaten Bener Meriah yang diselenggarakan di lapangan Babussalam, Simpang Tiga Redelong, Minggu (22/10/2023) dihadiri ribuan peserta yang berasal dari dayah serta pondok pesantren yang ada di daerah itu.

Diperkirakan, ada sekitar 8.000 santri dan santriwati mengikuti Hari Santri Tahun 2023 di Kabupaten Bener Meriah. Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si, ketika menjadi inspektur upacara dalam peringatan itu, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa menbaca Alquran.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Haili Yoga menyampaikan amanat Menteri Agama Republik Indonesia, bahwa hari santri merupakan hari anak sholeh. Untuk itu, dia mengajak seluruh santri bisa maknai peringatan hari santri ini sebagai refleksi diri terkait perjuangan santri dimasa lampau hingga kini.

“Hari santri tahun ini menjadi titik awal kita semua dalam memberikan kontribusi yang baik untuk bangsa dan negara Republik Indonesia,” kata Haili Yoga mengutip pidati Menag RI.

Disela peringatan Hari Santri, Pj Bupati Haili Yoga sempat meminta tiga orang santri dan dan santriwati secara acak untuk maju ke panggung utama untuk menjawab tiga pertanyaan yang diajukannya.

Adapun pertanyaan yang diberikan terkait ajakan seorang santri terhadap ibu, bapak dan adik serta sahabat untuk membaca Alquran. Ketiga santri tersebut, memberikan cara yang berbeda dalam mengajak keluarganya untuk gemar membaca Alquran.

“Dalam momentum yang bersejarah ini, saya mengajak seluruh masyarakat Bener Meriah untuk gemar membaca Alquran,” pungkas Haili Yoga.

Usai upacara acara dilanjutkan dengan penampilan atraksi dari sejumlah santri. Selain itu acara juga diisi dengan pembagian piagam penghargaan bagi santri berprestasi baik tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.

Upacara tersebut, dihadiri unsur Forkopimda-Forkopimda plus Kabupaten Bener Meriah, Pj. Sekda, staf ahli bupati, para asisten, kepala OPD, unsur instansi vertikal, pengurus organisasi wanita, tokoh ulama, tokoh masyarakat, para pimpinan dayah dan pondok pesantren, serta masyarakat sekitar. (Rel/Diskominfo).

Jek

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *