|▪︎BRASNEWS.NET▪︎|
PENULIS: ARYA KAIKO
BITUNG – Dalam rangka mendukung program strategis Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengenai Ketahanan Pangan Nasional menuju swasembada pangan, Polres Bitung bersama jajaran menunjukkan komitmen nyatanya melalui pengelolaan lahan pertanian secara langsung. Pada Jumat, 08 Agustus 2025, sekitar pukul 14.00 WITA, Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., melakukan pengecekan sejumlah lahan pertanian yang akan digunakan untuk penanaman jagung di wilayah Kota Bitung.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Bitung turut didampingi oleh Waka Polres Bitung KOMPOL Daniel Korompis dan Kabag SDM AKP Selvi Lintjewas. Kehadiran unsur pimpinan utama Polres Bitung ini menunjukkan keseriusan institusi Polri dalam menjawab tantangan nasional di sektor pangan, khususnya dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas hasil pertanian lokal.
Lahan yang menjadi sasaran pengecekan tersebar di enam wilayah hukum Polsek, masing-masing memiliki luas dan lokasi yang telah ditentukan. Untuk wilayah Polsek Maesa, terdapat dua titik yang dipersiapkan, yakni lahan di belakang Aspol Pinokalan seluas 1 hektare dan lahan di wilayah Paceda dengan luas mencapai 4 hektare. Total keseluruhan untuk wilayah ini mencapai 5 hektare, menjadikannya titik terluas dalam rencana penanaman jagung tersebut.
Sementara itu, di wilayah Polsek Lembeh, lahan yang akan digarap berada di Kelurahan Wangurer Utara dengan luas 1 hektare. Wilayah ini dinilai cukup strategis untuk mendukung aktivitas pertanian berbasis komunitas serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kepulauan Lembeh.
Polsek Aertembaga yang dipimpin oleh Kapolsek Arga juga turut berkontribusi dengan menyiapkan lahan seluas 3 hektare yang berlokasi di wilayah Pinangunian, Kecamatan Aertembaga. Potensi pertanian di daerah ini dikenal subur, sehingga sangat mendukung pertumbuhan tanaman jagung secara maksimal.
Di sisi lain, Polsek Matuari mempersiapkan lahan di lingkungan 3 Perkebunan Kelurahan Tanjung Merah dengan luas mencapai 3 hektare. Wilayah ini dipilih karena kondisi geografis dan tanahnya yang dinilai cocok untuk pengembangan jagung dalam skala besar, serta memiliki akses distribusi yang cukup baik ke wilayah Kota Bitung dan sekitarnya.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) juga turut mendukung program ini dengan menyiapkan lahan seluas 1 hektare di Kampung Loyang, Kelurahan Kakenturan Dua, Kecamatan Maesa. Lahan ini direncanakan akan dikelola bersama petani lokal yang telah berpengalaman dalam budidaya jagung, sehingga dapat menjamin produktivitas secara optimal.
Wilayah terakhir yang dikunjungi adalah wilayah hukum Polsek Ranowulu, dengan lahan seluas 1,5 hektare berlokasi di Kelurahan Danowudu. Daerah ini juga termasuk dalam kawasan potensial karena kontur tanah dan akses air yang mendukung pertanian komoditas jagung.
Kapolres Bitung AKBP Albert Zai menyampaikan bahwa seluruh lahan tersebut telah siap untuk proses penanaman dan akan dikelola dengan pendekatan kolaboratif bersama kelompok tani dan petani lokal. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga mempererat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam hal pemanfaatan sumber daya lokal untuk kepentingan nasional.
“Melalui kegiatan ini, Polres Bitung menunjukkan komitmen nyata dalam membantu pemerintah menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Kami berharap lahan-lahan yang telah disiapkan ini dapat menjadi pusat produksi jagung yang mampu memenuhi kebutuhan lokal, bahkan jika memungkinkan, mampu menyuplai daerah lain,” ujar AKBP Albert Zai dalam pernyataannya saat meninjau lokasi.
Lebih lanjut, hasil panen dari program ini akan dijual langsung ke Bulog Kota Bitung dengan harga yang telah ditetapkan. Untuk kadar air 14 persen, harga jagung mencapai Rp6.400,- per kilogram, sementara untuk kadar air antara 18–20 persen dihargai Rp5.500,- per kilogram. Skema ini dirancang untuk memberikan kepastian pasar dan harga kepada petani yang terlibat.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi lokal, di mana Polres Bitung mengambil peran aktif sebagai fasilitator sekaligus pelaku dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Melalui pendekatan kolaboratif ini, Polri tidak hanya hadir dalam fungsi keamanan, tetapi juga sebagai mitra dalam pembangunan berkelanjutan.
Seluruh proses pengecekan lahan berjalan dengan lancar dan tertib, serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar. Diharapkan dengan persiapan yang matang ini, proses penanaman dan pemanenan nantinya akan menghasilkan produksi jagung yang berkualitas tinggi dan berdampak positif bagi perekonomian Kota Bitung secara umum.