Aceh Timur Brasnews.net selasa 14 juni 2025 Miris,Supiana Ali Warga Bantayan Simpan Ulim tinggal di rumah tak layak huni butuh perhatian pemerintah daerah.
Satu keluarga di Dusun Bantayan Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur, tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu). Mereka menempati rumah dengan kondisi memprihatinkan dan rapuh.
Pemilik rumah tersebut bernama Supiana Ali (59). tinggal di rumah itu bersama anak sejak di tinggal pisah bersama suaminya.
Dalam kesehariannya hanya sebagai petani/pekebun Pekerjaan itu digeluti bersama sang anak bernama Dinda yang masih bersekolah di MTSN 1 simpang Ulim kelas 3.
Supiana dan anaknya diliputi rasa cemas ketika hujan disertakan angin kencang datang. Rumah yang terbuat dari papan dan beratap rumbia itu kerap air hujan masuk ke dalam rumah.
“Kami sekeluarga sudah menghuni dirumah ini sudah sepuluh tahun lebih dan ini sudah puluhan tahun.” jelas Supiana kepada media ini.Selasa (14/1/2025)
Dalam pantauan beberapa awak media dilapangan terlihat jelas kondisi rumah yang dihuni Supiana bersama keluarganya itu jauh dari kata layak Selain itu, atapnya pun kerap bocor saat turun hujan.
Diketahui, dinding rumah yang terbuat dari bilik papan itu juga sudah hampir seluruhnya bolong. Tak ada kata sempurna di semua sisi rumah yang ditempati keluarga Supiana bersama keluarganya tersebut. Mirisnya lagi, rumah itu luput dari perhatian pembangunan dari pemerintah setempat.
Salah seorang masyarakat setempat,yang namanya tidak mau disebutkan mengaku prihatin dan meminta adanya perhatian pemerintah dengan membangunkan rumah program Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) baik dari Pemkab maupun Desa.
“Kondisi rumah tersebut sangat tidak layak huni, harapan saya seperti harapan mereka juga, semoga ada bantuan dari pemerintah lewat dinas terkait untuk mendapatkan rumah tinggal layak huni RTLH,” ujar warga tersebut.
Masih lanjutnya juga, disamping rumah Supiana juga terdapat satu keluarga dengan rumah yang masih bisa di rehab,”harapan kami semoga masyarakat kami dengan kondisi rumah yang sangat memprihatikan dapat segera terbantu.
Sementara kepala desa setempat Kamaruzzaman saat di konfirmasi media ini mengatakan, bahwa untuk rumah Supiana Ali tidak bisa untuk di rehab.”kita juga telah mengusulkan ke dinas Baitul mal Aceh Timur serta ke dinas PUPR/PERKIM namun belum ada jawaban.”kata kepala desa
Iya juga mengucapkan terimakasih kepada rekan media yang sudah meliput permasalahan warga kami.
“Kita sudah sama-sama melihat bagaimana kondisi keluarga Supiana sekarang yang sangat memprihatinkan,”
Mudah-mudahan rumah Supiana segera dapat terealisasi dan mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan provinsi Aceh dan pusat.pungkas Kamaruzzaman.(Hsb)